> >

Imbas Tragedi Kanjuruhan, PSSI Jalin Komunikasi dengan FIFA demi Hindari Sanksi

Peristiwa | 2 Oktober 2022, 19:27 WIB
Ilustrasi. Mobil polisi yang hancur usai kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). (Sumber: Trisnadi/Associated Press)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi menyatakan bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi dengan FIFA untuk menghindari sanksi sebagai dampak tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022).

Akibat kerusuhan di Stadion Kanjuruhan usai polisi menembakkan gas air mata ke arah suporter, setidaknya ada 131 korban meninggal dunia.

Jumlah korban itu disampaikan oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak pada Minggu (2/10) sore. Dardak meralat informasi sebelumnya yang menyebut 174 korban meninggal karena penghitungan ganda.

Dalam konferensi pers pada Minggu (2/10) siang, Yunus mengaku berharap FIFA tidak memberi sanksi kepada Indonesia akibat tragedi Stadion Kanjuruhan.

"Kami (PSSI) terus berkomunikasi dengan FIFA. Kami berharap ini (tragedi Kanjuruhan) tidak menjadi rujukan dan landasan keputusan-keputusan yang tidak baik dan menguntungkan untuk Indonesia dan PSSI," kata Yunus.

Baca Juga: PSSI: Yang Dihentikan Hanya Liga 1, Kualifikasi Piala Asia U17 Tetap Lanjut

PSSI sendiri disebut telah mengirimkan laporan pertama kerusuhan di Kanjuruhan ke FIFA pada Sabtu (1/10) malam, beberapa saat setelah kejadian.

Kata Yunus, FIFA meminta keterangan langsung dari PSSI karena banyaknya korban jiwa. Komunikasi PSSI dengan FIFA disebutnya berlanjut hingga Minggu (2/10) hari ini.

"Kami terus komunikasi terus menerus dengan FIFA. Bahkan, tadi pagi kami sudah mengirimkan laporan karena FIFA meminta itu. Ini kejadian yang sangat luar biasa," kata Yunus.

Mengenai sanksi potensial FIFA, Yunus mengaku belum punya gambaran. Namun, ia yakin FIFA tidak akan mengambil keputusan secara instan.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU