> >

Cerita Saksi Tragedi Kanjuruhan: Korban Dijejer, Ada yang Masih Kejang, Ada yang Mukanya Sudah Biru

Peristiwa | 4 Oktober 2022, 17:26 WIB
Saksi tragedi kanjuruhan Rifqi Aziz Azhari melihat dan membantu korban yang dibawa ke tribun VIP stadion Kanjuruhan pada malam kericuhan, Sabtu (1/10/2022). (Sumber: Tangkapan layar KOMPAS TV)

Asap dari tembakan gas air mata itu pun akhirnya menyebar hingga ke tribun VIP tempat ia duduk.

"Penembaknya itu di Tribun 14, asapnya itu sampai ke VIP," ujarnya.

Saat gas air mata mulai menyebar, ia mengatakan penonton di kursi VIP berusaha menghindari paparan asap dengan berlari ke arah toilet VIP di bagian atas.

"Waktu itu ada keluarga pemain, tamu undangan juga masih ada, (mereka) menyelamatkan diri ke atas, ke arah toilet VIP," kenangnya.

Rifqi mengatakan, Tribun VIP yang dekat dengan ambulans dan tim medis membuat tempat tersebut menjadi lokasi penanganan korban paparan gas air mata saat itu.

"VIP itu kan dekat dengan tim medis, dekat ambulans. Di (Tribun) VIP banyak korban yang sudah dijejer-jejer. Ada yang masih kejang-kejang, ada yang mukanya sudah biru," tuturnya.

"Yang saya lihat waktu itu ada lima orang, (termasuk) satu polisi tidak ada umurnya juga (meninggal, -red). Masih pakai seragam, tapi sudah ditutupi banner," imbuhnya.

Rifqi mengaku melakukan apa saja untuk membantu korban, salah satunya mencarikan air untuk membasuh wajah dan mata korban.

"Air itu udah bukan air bersih lagi, air dari keran, air dari botol-botol (air minum), karena mukanya dan matanya panas. Jadi sebisa mungkin kami bantu, apa saja," ungkapnya.

Baca Juga: Cerita Ibu Korban Tragedi Kanjuruhan: Anak Pertama Tak Kenali Wajah Adiknya di Ruang Jenazah

Ia juga menyaksikan saat korban-korban dibawa ke rumah sakit menggunakan dua mobil elf yang terparkir di luar stadion.

Rifqi juga melihat massa yang merusak mobil polisi di area stadion.

"Kalau masalah perusakan mobil di dalam stadion, itu saat kondisi sudah tenang. Sudah tidak ada asap, jadi polisi juga sudah tidak ada, polisi sudah menarik diri ke luar stadion," ujarnya.

Ia mengaku melihat dua mobil polisi diamuk massa dengan cara dibakar dan dipecahkan kacanya.

Atas peristiwa mencekam yang ia alami malam itu, ia pun mengharapkan keadilan untuk para korban Tragedi Kanjuruhan dan tanggung jawab pihak yang terlibat, di antaranya panitia pelaksana (panpel), keamanan, dan Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).

"Pertama, keadilan untuk semua korban. Kasus ini kan juga terbesar di dunia, sorotan media dunia juga luar biasa, jadi bagaimana federasi kita ini bertanggung jawab mulai dari panpel, pihak keamanan, PSSI, semua gimana nanti investigasi yang dilakukan oleh mereka," pungkasnya.

Baca Juga: Saksi Kericuhan Stadion Kanjuruhan Sayangkan Penembakan Gas Air Mata ke Arah Tribun

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU