> >

Hasil TGIPF: Aparat Terbukti Tembakkan Gas Air Mata Secara Membabi Buta hingga di Luar Lapangan

Peristiwa | 14 Oktober 2022, 16:28 WIB
Ilustrasi. Polisi dan tentara berdiri di tengah kabut gas air mata dalam pertandingan Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Sabtu (1/10/2022). Hasil TGIPF sebut tembakan gas air mata sampai ke luar lapangan (Sumber: Yudha Prabowo/Associated Press)

Seperti diberitakan sebelumnya, Ketua Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF), Mahfud MD, telah melaporkan hasil temuan tim kepada Presiden Joko Widodo pada hari ini, Jumat (14/10/2022).

Dalam temuan TGIPF, disebutkan jatuhnya korban massal pada Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 132 Jiwa melayang dan ratusan luka-luka itu diakibatkan karena gas air mata.  

"Untuk Tragedi Kanjuruhan, kami menyampaikan laporan independen. Fakta kami temukan, proses jatuhnya korban jauh lebih mengerikan dari yang beredar di televisi dan medsos. Kami rekonstruksi 32 CCTV dimiliki aparat," papar Mahfud MD dalam keterangannya di YouTube Sekretariat Presiden. 

Sosok yang juga menjabat sebagai Menko Polhukkam itu menambahkan, gas air mata yang ditembakkan secara membabi buta ke arah suporter jadi faktor utama suporter kabur hingga berdesakkan, terjatuh, terinjak, sesak nafas, sampai akhirnya meninggal dunia.

"Yang mati dan cacat atau sekarang kritis, dipastikan terjadi karena karena berdesak-desakan setelah ada gas air mata yang disemprotkan, itu penyebabnya," papar Mahfud MD. 

Baca Juga: Mahfud MD: Korban Kanjuruhan Lebih Mengerikan di CCTV dari yang Beredar di Medsos

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Eddward-S-Kennedy

Sumber : Kompas TV


TERBARU