> >

Rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan Digelar Rabu di Lapangan Mapolda Jatim

Peristiwa | 18 Oktober 2022, 11:07 WIB
Aparat menembakkan gas air mata ke arah suporter saat terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang pada Sabtu (1/10/2022). (Sumber: Antara)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepolisian Republik Indonesia (Polri) akan menggelar rekonstruksi kejadian perkara Tragedi Kanjuruhan pada pekan ini. 

Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyebut akan meggelar rekontruksi Tragedi Kanjuruhan Kamis (20/10/2022). 

Namun, Kabag Penerangan Umum Divisi Humas Polri, Kombes Pol Nurul Azizah menyatakan rekonstruksi Tragedi Kanjuruhan akan digelar di lapangan Markas Polda Jawa Timur pada Rabu (19/10/2022).

"Rabu rencananya dilaksanakan rekonstruksi di Mapolda Jatim," ujar Kombes Pol Nurul Azizah dikutip dari Tribunnews, Senin (17/10/2022).

Baca Juga: Investigasi Tragedi Kanjuruhan, Komnas HAM Temui Ofisial Persebaya Surabaya!

Rekonstruksi Tragedi Kanjuruan itu ditujukan untuk melihat lebih detil kronologi peristiwa seperti jumlah hingga arah tembakan gas air mata saat Tragedi Kanjuruhan.

Hal tersebut juga menjadi salah satu rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan. 

TGIPF menganjurkan Polri untuk melakukan rekontruksi Tragedi Kanjuruhan, karena perlu dilakukan guna mengetahui penanggung jawab penembak gas air mata. 

 

TGIPF juga memintra Polri untuk terus melanjutkan penyelidikan terhadap banyak pihak termasuk suporter dan juga pengurus PSSI.

Terkait hal itu, Polri telah merampungkan pemeriksaan terhadap 38 saksi Tragedi Kanjuruhan pada Senin (17/10/2022). Sebanyak 28 dari 38 saksi tersebut merupakan anggota Polri.

Baca Juga: Iwan Bule cs Bakal Diperiksa Polda Jatim Hari Ini sebagai Saksi Tragedi Kanjuruhan

Selain itu, Polri juga akan melakukan autopsi kepada dua korban meninggal Tragedi Kanjuruhan pada pekan ini. Hal tersebut diungkapkan oleh Brigjen Andi Rian Djajadi selaku Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri.

"Ada orangtua minta. Minggu depan insya Allah dilakukan. Permintaan dari orangtua untuk diotopsi. Dua korban diotopsi," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Kamis (13/10).

"Yang diautopsi dari permintaan orangtua. Hanya dua itu ya, lewat Menko Polhukam (Mahfud MD)," katanya.

Baca Juga: Ini Daftar 5 'Dosa' PT LIB versi TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Termasuk Cuma Prioritaskan Cuan Bisnis

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Tribunnews


TERBARU