> >

Menkes Prediksi Puncak Kasus Covid-19 di Indonesia: Paling Lambat Januari 2023

Update corona | 8 November 2022, 21:22 WIB
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi memprakirakan puncak penambahan kasus Covid-19 di Indonesia akan terjadi dalam kurun waktu 1,5 bulan dari sekarang. (Sumber: Straits Times)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi memprakirakan puncak penambahan kasus Covid-19 di Indonesia akan terjadi dalam kurun waktu 1,5 bulan dari sekarang.

Hal ini disampaikan Budi dalam Rapat Kerja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa (8/11/2022).

"Dugaan kami, karena ini mulai terjadi (peningkatan kasus Covid-19), mungkin paling lambat dalam 1,5 bulan puncaknya kita capai," kata Budi.

"Saya rasa di Desember 2022 atau paling lambat Januari 2023 puncaknya bisa kita lihat."

Menurutnya peningkatan kasus Covid-19 ini akibat adanya penularan subvarian Omicron XBB yang dinilai memiliki penularan lebih cepat dibanding subvarian sebelumnya, yakni BA.4 dan BA.5.

Bahkan menurut penjelasannya, subvarian baru Omicron, XBB, sudah mendominasi di Indonesia sejak tiga minggu terakhir.

"Subvarian XBB cepat sekali dominasinya di Indonesia dalam tiga pekan terakhir ini," ujarnya.

Baca Juga: Kemenko PMK Imbau Masyarakat Waspadai Covid-19 Subvarian Baru

Sebelumnya Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali Luhut Binsar Pandjaitan juga telah memprediksi puncak gelombang Covid-19 Subvarian Omicron XBB akan terjadi pada Desember 2022 hingga Januari 2023.

"Berdasarkan berbagai data yang telah kami amati dan berangkat dari trajectory kasus Covid-19 yang lalu, puncak gelombang berbagai varian baru ini diperkirakan akan terjadi pada satu hingga dua bulan ke depan," kata Luhut dalam akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, Jumat (4/11).

Meski demikian, Luhut mengatakan, sejauh ini varian baru Omicron ini diprediksi masih akan lebih rendah angkanya ketimbang Omicron di awal tahun.

"Namun, varian baru ini diprediksi akan tetap lebih rendah dibandingkan dengan awal tahun lalu yakni puncak varian Omicron," tegas Luhut.

 

Pemerintah juga tetap menyiapkan berbagai langkah mitigasi untuk membendung terjadinya keparahan yang lebih dalam yang disebabkan oleh varian baru ini.

Adapun di antaranya dengan meningkatkan kembali capaian vaksinasi booster dan terus mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga protokol kesehatan utamanya penggunaan masker di ruang-ruang tertutup.

Sebagai informasi, per Senin (7/11) pukul 12.00 WIB, kasus Covid-19 bertambah 3.828 kasus dalam 24 jam terakhir sehingga totalnya mencapai 6.525.120.

DKI Jakarta menempati posisi dengan penambahan kasus konfirmasi paling banyak, yaitu 1.345 kasus. Kemudian Jawa Barat 534 kasus, Jawa Timur 507 kasus, Banten 384 kasus, dan Jawa Tengah 365 kasus.

Baca Juga: Siap-Siap! Luhut Prediksi Puncak Gelombang Varian Baru Covid-19 Terjadi Satu hingga Dua Bulan Lagi

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU