> >

Soal Ismail Bolong, IPW Duga Ada Pihak Tertentu Coba Hilangkan Jejak Hasil Tambang Ilegal

Peristiwa | 9 November 2022, 11:35 WIB
Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso dalam Diskusi Publik Peran Publik dalam Meningkatkan kinerja Polri di Surakarta, Jawa Tengah, Jumat (4/11/2022). (Sumber: IPW via Antara)

Adapun Pihak Mabes Polri ketika dikonfirmasi terkait isu Ismail Bolong hanya menjawab pihaknya saat ini masih konsentrasi ke pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali yang berlangsung pekan depan. 

"Fokus ke G20 dulu," kata Kadiv Humas Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo saat dikonfirmasi KOMPAS.TV, Selasa (8/11/2022) malam. 

Sebelumnya seperti diberitakan, publik tengah dihebohkan dengan pernyataan Ismail Bolong yang mengaku menyetor Rp6 miliar ke Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto terkait tambang ilegal.

Dalam video yang viral itu, Ismail Bolong mengaku sebagai pengepul batu bara yang telah melakukan kegiatan penambangan batubara ilegal di Kalimantan Timur selama setahun lebih, tepatnya pada Juli 2020 hingga November 2021.

Ismail Bolong mengaku mendapatkan keuntungan yang cukup besar dari hasil pengepulan dan penjualan batubara itu, yakni sekitar Rp5 miliar hingga Rp10 miliar per bulannya.

Usai video itu viral, Ismail muncul mengklarifikasi pernyataan soal setoran tambang ilegal itu.

Dia mengaku membuat video itu pada Februari 2022 ditekan oleh Brigjen Hendra Kurniawan yang saat itu menjabat sebagai Karopaminal Divpropam Polri. 

Kabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Yusuf Sutejo mengatakan bahwa Ismail Bolong merupakan mantan anggota polisi yang bertugas di wilayah hukum Polda Kalimantan Timur (Kaltim).

Namun, dia tidak yakin apakah Ismail Bolong sudah mengundurkan diri secara resmi atau belum.

“Setahu saya dia sudah mengundurkan diri, tapi step-nya sudah keluar atau belum, masih kami cross check,” kata Yusuf, Sabtu (5/11/2022).

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU