> >

Kasus Covid-19 Naik, Kemenkes Sebut Positivity Rate Nyaris 20 Persen

Update corona | 10 November 2022, 16:41 WIB
Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Kamis (11/10/2022). (Sumber: Tangkap Layar kanal YouTube Kementerian Kesehatan RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) kembali mengungkapkan perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia. 

Juru Bicara Kemenkes Mohammad Syahril menyebut, berdasarkan rangkuman dalam satu minggu ini kasus konfirmasi Covid-19 mengalami peningkatan sebanyak 47,24 persen. 

"Kemudian angka kematian juga mengalami kenaikan dalam satu minggu ini, begitu juga dengan BOR ada kenaikan 30 persen," kata Syahril dalam konferensi pers, Kamis (9/11/2022), dipantau KOMPAS.TV

Dia menuturkan, pada Rabu (9/10) kemarin, penambahan kasus harian infeksi Covid-19 di Indonesia bertambah sebanyak 6.186 kasus. 

Yang menjadi perhatian adalah positivity rate Covid-19 di Indonesia yang hampir menyentuh 20 persen. 

"Positivity rate tinggi ya 19,91 persen," ujar Syahril. 

Untuk diketahui, positivity rate adalah perbandingan antara jumlah kasus positif Covid-19 dengan jumlah tes yang dilakukan.

Lebih lanjut, Syahril menyebut salah satu sebabnya adalah karena jumlah testing yang tidak terlalu tinggi.

"Itu (jumlah testing) 31.071," jelasnya. 

Baca Juga: Menkes Sebut 1.300 Pasien Meninggal akibat Covid-19 sejak Oktober, 80 Persen Belum Booster

Sebelumnya, Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menuturkan bahwa peningkatan kasus Covid-19 di Tanah Air belakangan ini terjadi disebabkan oleh subvarian Omicron XBB.

Menurut prakiraannya, puncak kasus Covid-19 di Indonesia akibat varian baru tersebut akan terjadi dalam kurun waktu 1,5 bulan dari sekarang.

"Dugaan kami, karena ini mulai terjadi (peningkatan kasus Covid-19), mungkin paling lambat dalam 1,5 bulan puncaknya kita capai," kata Budi dalam Rapat Kerja Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bersama Komisi IX DPR RI di Jakarta, Selasa (8/11).

"Saya rasa di Desember 2022 atau paling lambat Januari 2023, puncaknya bisa kita lihat."

Dia pun kembali menegaskan bahwa subvarian Omicron XBB memiliki penularan lebih cepat dibanding subvarian sebelumnya, yakni BA.4 dan BA.5.

Bahkan menurut penjelasannya subvarian baru Omicron ini sudah mendominasi di Indonesia sejak tiga minggu terakhir.

"Subvarian XBB cepat sekali dominasinya di Indonesia dalam tiga pekan terakhir ini," ujarnya. 

Baca Juga: Pj Gubernur Jakarta Heru akan Perketat Izin Konser, Cegah Penyebaran Covid-19

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU