> >

Kunjungi Rumah Sekeluarga Tewas di Kalideres, Wali Kota Jakbar Imbau Warga untuk Saling Interaksi

Peristiwa | 12 November 2022, 21:15 WIB
Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mengimbau warga untuk saling berinteraksi antar tetangga. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wali Kota Jakarta Barat Yani Wahyu Purwoko mengimbau warga untuk saling berinteraksi dengan tetangga agar timbul kepedulian antarsesama. 

Hal tersebut diungkapkan Yani saat mengunjungi rumah ditemukannya sekeluarga tewas di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat. 

"Ya jadi begini, interaksi sosial di warga itu penting dan perlu. Kenapa? Karena interaksi sosial di warga itu agar warga memiliki kepekaan, memiliki rasa kebersamaan sehingga timbul kepedulian untuk saling membantu bila warga pihak lain yang membutuhkan," kata dia kepada Kompas TV, Sabtu (12/11/2022).

"Oleh karena itu penting sekali interaksi sosial ini di lingkungan masyarakat, apalagi minimal interaksi sosial itu pada tetangga terdekat, agama saja kan juga menekankan pentingnya silaturahmi," lanjutnya.

"Saya mengharapkan tentunya bahwa peran RT RW, Jumantik, Dasawisma ini sangat penting, sangat vital sebetulnya. Selain tugas pokok dia, ada tugas pokok lain dari Jumantik dan Dasawisma, yaitu merajut interaksi sosial," ucapnya. 

Seperti yang diketahui, kematian sekeluarga yang ditemukan di dalam sebuah rumah di Kalideres masih menyisakan misteri. 

Baca Juga: Satu Keluarga di Kalideres Diduga Tewas Kelaparan, Berapa Lama Manusia Bisa Hidup Tanpa Makan?

Kematian Rudyanto Gunawan (71), K Margaretha Gunawan (58), anak perempuan bernama Dian (40) serta ipar Rudyanto, Budyanto Gunawan (69) belum diketahui pasti penyebabnya. 

Sementara dari hasil autopsi menunjukkan bahwa tidak ada sisa makanan pada lambung dari keempat jasad yang ditemukan. 

Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Pasma Royce menduga, keempat orang yang merupakan satu keluarga itu tidak mengonsumsi makanan selama beberapa hari sebelum akhirnya meninggal dunia.

"Berdasarkan pemeriksaan bahwa dari lambung para mayat ini tidak ada makanan. Jadi bisa diduga berdasarkan pemeriksaan dari dokter, bahwa (korban) ini tidak makan dan minum cukup lama, karena dari otot-ototnya sudah mengecil," kata Pasma, Jumat (11/11/2022) kemarin. 

Terkait hal tersebut, Yani enggan terjebak dengan hasil sementara dari penyelidikan kepolisian. 

Meski dari lokasi rumah keluarga di Kalideres itu tidak ditemukan bahan pangan, menurutnya hal itu belum tentu bahwa mereka tidak memiliki bahan pangan. 

 

Baca Juga: Kesaksian Ketua RT Soal Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Terakhir Berkomunikasi September 2022

"Terkait dengan adanya statement seperti itu, tentu perlu kita luruskan ya. Kita ini jangan sampai terjebak oleh diksi tentang kelaparan ya," ujarnya. 

"Memang hasil pemeriksaan oleh dokter itu memang, dokter itu di laboratorim autopsi itu kan memeriksa dalam rangka untuk mengetahui dengan jelas dengan terang apa yang menjadi sebabnya, kan gitu."

"Bukan hanya dilihat dari sisi sari-sari makanan dan sebagainya enggak, tapi dilihat zat-zat apa saja yang ada di dalam kandungan, itu kan," lanjutnya.

"Memang tidak ada ditemukan sari-sari makanan seperti itu. Oleh karena itu, itu adalah hasil pemeriksaan dokter. Bukan berarti dia itu tidak ada makanan segala macam, ya memang hasil penyelidikan, lidik kepolisian ya hasil komunikasi saya dengan Pak Kapolsek, Kapolres."

*Memang salah satu hasil penyelidikan di antaranya tidak ditemukan bahan pangan di area rumah dan galon-galon air juga enggak ada. Dan didalam kulkas yang ada juga kosong."

"Kosong tapi bukan berarti yang bersangkutan tidak memiliki pangan. Karena sebelahnya juga tetangganya jualan dan rumahnya juga kita lihat seperti ini ya," tuturnya.

Baca Juga: Ada Semangkuk Kapur Barus di Meja Makan Rumah Sekeluarga yang Tewas di Kalideres, Ini Kata Polisi

Penulis : Rizky L Pratama Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU