> >

Klaim Bjorka Punya Data 3,2 Miliar Pengguna PeduliLindungi Diragukan, Penduduk Indonesia 276 Juta

Politik | 19 November 2022, 09:24 WIB
Anggota Komisi I DPR RI, Dave Laksono. Ia menilai data yang diklaim Bjorka bukanlah data baru, melainkan data lama yang beredar.  (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Data yang dibocorkan akun bernama Bjorka diyakini data lama yang didapat dari forum jual beli hacker.

Bahkan, anggota Komisi I DPR Dave Laksono menilai data yang diklaim Bjorka bukanlah data baru, melainkan data lama yang beredar. 

Politisi Golkar ini juga tidak yakin data 3,2 miliar pengguna PeduliLindungi yang diklaim Bjorka valid. Sebab, aplikasi tersebut dirilis di tahun 2020 saat pandemi Covid-19.

Belum lagi soal kemungkinan aplikasi tidak digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia. Di sisi lain penduduk Indonesia tahun 2021 tercatat hanya 276,4 juta.

Baca Juga: Bjorka Kembali Beraksi, Diduga Bocorkan 44 Juta Data MyPertamina, Bebas Edar di Forum Hacker

Dave menduga data yang diklaim tersebut merupakan data lama yang dibagikan sesama hacker.

"Dari jumlah saja sudah nggak nyambung," ujar Dave di program Sapa Indonesia Malam KOMPAS TV, Jumat (18/11/2021).

Meski masih meragukan data yang diklaim Bjorka, Dave mengakui keamanan data pribadi masyarkat masih riskan. 

Salah satu masalahnya yakni soal anggaran untuk Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Kominfo dan kepolisian membarui kemampuan melindugi data masyarakat. 

Baca Juga: Bjorka Menyerang, Pakar Digital Forensik: UU Perlindungan Data Pribadi Hingga Satgasus untuk Apa?

Sebagai contoh anggaran BSSN di tahun 2023 sebesar Rp624,37 miliar atau naik sekitar Rp70 miliar dibandingkan tahun sebelumnya tidak mampu mencakup perangkat keras atau lunak keamanan, hingga pelatihan keamanan siber bagi ASN BSSN. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU