> >

Tak Hadir sebab Sakit, Pakar Hukum Nilai Kombes Susanto Saksi Penting di Sidang Ajudan Sambo

Update | 21 November 2022, 14:07 WIB
Mantan anak buah Ferdy Sambo, Kombes Susanto Haris (kiri) tak hadiri sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J, Senin (21/11/2022) sebagai saksi karena sakit. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar hukum pidana Jamin Ginting menilai mantan anak buah Ferdy Sambo, Kombes Susanto Haris, sebagai saksi penting dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J atau Nofriansyah Yosua Hutabarat dengan tiga terdakwa, yakni Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal, dan Kuat Ma'ruf, Senin (21/11/2022).

Menurut Jamin, Kombes Susanto penting dihadirkan sebagai saksi karena ia melihat langsung proses olah tempat kejadian perkara (TKP) dan bahkan membawa senjata yang digunakan Bharada E.

"Kalau dia saksi yang melihat, mendengar, dan mengalami langsung terkait dengan barang bukti yang akan dihadirkan, untuk dikonfirmasi terkait kebenaran fakta barang bukti tersebut, dan bagaimana kaitan barang bukti tersebut dengan pembunuhan, itu sangat penting," kata Jamin di Breaking News KOMPAS TV, Senin (21/11/2022).

Pemeriksaan saksi terkait proses penyelidikan kasus pembunuhan Brigadir J dalam persidangan ini, kata Jamin, akan sangat bermanfaat bagi hakim sebagai dasar dan petunjuk bahwa memang terjadi pembunuhan yang dilakukan secara langsung oleh satu atau dua orang dengan bukti senjata.

"Ini juga membuktikan siapa yang melakukan olah TKP tersebut, dan bagaimana mereka melakukan olah TKP tersebut, apakah sesuai prosedur, siapa yang ada di olah TKP tersebut?" ujarnya.

Baca Juga: Sebelas  Saksi Hadiri Sidang Lanjutan Bharada E, Ricky Rizal, dan Kuat Maruf, Tak Ada Kombes Susanto

Semua itu, kata Jamin, untuk menunjukkan adanya suatu pembunuhan, baik dari sisi alat yang digunakan, cara melakukan pembunuhan, serta pelaku yang bertanggung jawaaab atas pembunuhan tersebut.

Sebagai informasi, Kombes Susanto merupakan mantan Kepala Bagian (Kabag) Penegakan Hukum (Gakkum) Provos di Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri ketika Ferdy Sambo masih menjabat sebagai Kadiv Propam Polri.

Ia kemudian dimutasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo ke divisi Pelayanan Markas (Yanma) Polri karena diduga terlibat dalam tindakan perintangan penyidikan atau obstruction of justice atas kasus pembunuhan Brigadir J.

Susanto disebut membentak mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit saat akan mengamankan senjata api (senpi) yang merupakan barang bukti pembunuhan Brigadir J pada Jumat, 8 Juli 2022.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU