> >

Hanya 4 Wilayah di Indonesia yang Bebas Risiko Polio, Dampaknya Anak Bisa Cacat Hingga Ancam Nyawa

Kesehatan | 22 November 2022, 16:04 WIB
Ilustrasi penyakit polio. (Sumber: Kompas.com)

Vaksin IPV dan OPV untuk mencegah penyakit polio serta vaksin DPT HB-HIB berfungsi mencegah sejumlah penyakit bagi anak, antara lain difteri, pertusis, pneumonia, dan meningitis.

Alasan cakupan imunisasi rendah

Elia menuturkan, terdapat sejumlah faktor yang menyebabkan rendahnya cakupan imunisasi vaksin MR, vaksin IPV, vaksin OPV, dan vaksin DPT HB-HIB.

Faktor tersebut antara lain gangguan keamanan di daerah, seperti Nduga dan Puncak; terbatasnya fasilitas; dan belum adanya penyediaan anggaran operasional pelaksanaan program tersebut.

“Faktor lainnya adalah sebagian besar puskesmas yang tidak melaksanakan program BIAN di sejumlah kabupaten. Daerah tersebut antara lain Puncak Jaya, Lanny Jaya, Asmat, Paniai, dan Pegunungan Bintang,” ujar Elia.

Penyebab lainnya yang diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Jayawijaya Willy Mambieuw bahwa Pemda Jayawijaya tidak mengalami kendala minimnya tenaga dan fasilitas kesehatan.

“Sebenarnya, kami telah menyiapkan tenaga dan fasilitas imunisasi di 28 puskesmas. Sayangnya, kami masih menghadapi kendala penolakan dari orangtua yang tidak mau anaknya mendapatkan imunisasi,” kata Willy.

Dampak terburuk

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC) atau Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, satu kasus polio bisa merefleksikan 200 anak yang sudah terinfeksi.

Dari prediksi 200 anak yang terinfeksi, 1 pasien lumpuh layuh, 8 sudah terkena radang selaput otak, dan 191 orang di antaranya tidak bergejala tetapi sangat menular dan bisa menularkan pada anak lainnya.

Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Piprim Basarah Yanuarso menuturkan, cakupan imunisasi dasar lengkap yang minim dapat memicu penyakit, seperti polio, campak, difteri, dan tetanus.

Penyakit-penyakit ini memiliki bahaya yang menyebabkan kecacatan hingga mengancam nyawa.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Purwanto

Sumber : Kompas.id


TERBARU