> >

Pakar Gempa Bumi LIPI Ungkap Penyebab Gempa Cianjur Timbulkan Banyak Korban Jiwa

Update | 23 November 2022, 12:28 WIB
Seorang perempuan mengecek rumahnya yang rusak parah akibat gempa di Cianjur, Jawa Barat, Selasa, 22 November 2022. (Sumber: AP Photo/Tatan Syuflana)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pakar gempa bumi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Danny Hilman, mengungkapkan penyebab gempa Cianjur timbulkan banyak korban, meski guncangan gempa tidak terlalu besar.

Danny menyebut, sumber gempa berkekuatan magnitudo (M) 5,6 yang dekat dengan perumahan penduduk menyebabkan guncangan terasa keras.

"Memang magnitudonya itu tidak terlalu besar ya, bukan termasuk gempa besar, karena kurang dari M 6. Tapi patahan gempanya atau sumber gempanya itu dekat dengan perumahan penduduk, jadi walaupun kecil, tapi kalau dekat ya keras, guncangannya bisa keras," kata peneliti Sesar Aktif dan Seismic Hazards di Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI itu kepada KOMPAS.TV, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga: BMKG Ungkap Ada 14 Kali Gempa Merusak di Cianjur-Sukabumi: Sejak Zaman Penjajahan hingga 2022

Selain itu, ia menduga konstruksi bangunan rumah maupun gedung di wilayah terdampak gempa Cianjur tidak tahan gempa. 

Ia menyebut kebanyakan rumah di Indonesia tidak dipersiapkan untuk konstruksi tahan gempa. Bahkan, banyak juga rumah yang tidak memenuhi standar umum.

"Banyak rumah-rumah yangg dibangun malah tidak memenuhi standar yang umum juga, sehingga lemah sekali strukturnya. Jadi kalau digoyang (gempa) yang tidak keras pun sudah bisa rubuh," ujarnya.

Selain itu, wilayah terdampak gempa paling parah berada di sekitar Gunung Gede, misalnya Kecamatan Cugenang, Cianjur. 

Denny menilai, wilayah lereng gunung berarti ada ketidakstabilan tanah akibat dari kemiringan tanah. Apalagi, saat ini sedang memasuki musim hujan, sehingga berpotensi terjadi longsor.

"Sekarang ini lagi musim hujan juga, sehingga memperparah kondisi, dalam artian tanahnya bisa lebih mudah bergerak, longsor, gerakan tanah, dan itu kan terjadi ya," ujarnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU