> >

Politisi PDIP Sarankan Jokowi Tak Sering Bikin Kode Terkait Capres, Bisa Bikin 'GR'

Rumah pemilu | 29 November 2022, 08:33 WIB

 

Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menyampaikan keterangan pers di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (2/10/2022), (Sumber: BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDIP Utut Adianto mengimbau kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk tak sering mengeluarkan pernyataan yang menunjukkan dirinya seolah mendukung salah satu bakal capres di Pilpres 2024 mendatang. 

Ia menjelaskan, keputusan terkait capres yang akan diusung oleh PDIP itu mutlak merupakan hak prerogatif dari seorang Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. 

Baca Juga: Sekjen PDIP Respons Pidato Rambut Putih Jokowi: Hanya Gimmick Politik

”Kalau saya bersaran, Pak Jokowi sebagai seorang presiden negara jangan sering buat clue-clue (petunjuk)-lah. Ini saran saya sebagai seseorang yang mencintai beliau. Seperti waktu dia bilang nantinya adalah giliran Prabowo, kan membuat Pak Prabowo GR (terlalu percaya diri), sekarang yang ini. Sebagai pemimpin janganlah, nanti jadi kebanyakan mengeluarkan pernyataan. Jadi inflasi pernyataan,” kata Utut seperti dikutip dari Kompas.id, Senin (28/11/2022).

Ketua Fraksi PDIP itu menyatakan, pihaknya terbuka bagi siapa pun yang ingin memberikan masukan terkait kriteria yang pantas diusung oleh partai berlambang kepala banteng moncong putih tersebut. 

Selain itu, ia juga memastikan, hingga kini, partainya belum memutuskan siapa yang akan dicalonkan dan kapan calon tersebut diumumkan. 

 

Ia meminta semua pihak tidak memberikan informasi sesat mengenai hal tersebut.

”Tidak benar semua PDI-P menginginkan Mbak Puan (Ketua DPR Puan Maharani), harus akurat, kalimat ini menyesatkan. DI PDI-P terbelah, karena ada yang dukung Puan, ada yang dukung Ganjar (Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo). Semua punya pertimbangan,” kata Utut.

Hal serupa diutarakan Ketua Dewan Pimpinan Pusat PDI-P Bidang Organisasi dan Keanggotaan Sukur Nababan. 

Ia menyebut, Presiden Joko Widodo dan siapa pun bebas berpendapat mengenai calon pemimpin yang tepat, tetapi khusus PDI-P keputusan ada di Megawati.

”Kami semua serahkan kepada Bu Ketum (Megawati), kami pemenang dua kali pemilu, dan menang dua kali pilpres, dan ini dari mekanisme partai. Pak Jokowi lahir dari mekanisme partai, jadi mekanisme ini sudah terbukti solid dan teratur,” ujarnya.

Ia menyebut, tugasnya kini adalah mengonsolidasi anggota di level bawah untuk siap mendukung siapa pun calon yang dipilih Megawati nantinya. 

Sebagai petugas partai, dirinya hanya akan fokus kepada instruksi yang dikeluarkan oleh ketua umum, tidak yang lain.

Sebelumnya Presiden Jokowi kembali melempar sinyal dukungan dirinya kepada bakal capres di Pilpres 2024.

Kepada ribuan relawan, kemarin (26/11/22) Jokowi menyebut ciri-ciri pemimpin yang memikirkan rakyat salah satunya berambut putih.

Dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu di Gelora Bung Karno kemarin, Jokowi berpesan kepada relawan hati-hati dalam memilih pemimpin.

Presiden Jokowi menyampaikan, ribuan relawan untuk memilih pemimpin di 2024 mendatang. Menurut Jokowi seorang pemimpin terlihat dari bagaimana penampilannya.

"Perlu saya sampaikan. Perlu saya sampaikan, pemimpin, pemimpin yang mikirin rakyat itu kelihatan dari mukanya," ucap Jokowi dalam acara Gerakan Nusantara Bersatu yang digelar di GBK, Senayan, Jakarta, Sabtu (26/11).

Baca Juga: Sinyal Capres Pilihan Jokowi Sasar Ganjar dan Prabowo?

Menurut Jokowi, seorang pemimpin yang memikirkan rakyatnya akan terlihat dari rambutnya. Jokowi juga menyinggung 'rambut putih' yang disebutnya sebagai pemimpin yang memikirkan rakyat.

"Ada juga yang mikirin rakyat sampai rambutnya putih semua ada. Ada itu," kata Jokowi.

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.id


TERBARU