> >

Cerita Lansia 80 Tahun Diduga Pikun, Dikira Nyalakan Tungku di Pawon Malah Bakar Rumah

Peristiwa | 30 November 2022, 16:33 WIB
Kondisi rumah terbakar di Pedukuhan Sibolong, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Rumah itu dihuni dua lansia (Sumber: DOKUMENTASI POLRES KP)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Dikira menyalakan pawon atau tungku kayu bakar untuk memasak, seorang lanjut usia (lansia) berumur 80 tahun berinsial HS menyalakan api pada kasur di rumah itu, dan membakar hampir seisi rumahnya. 

Lansia itu tinggal di Pedukuhan Sibolong, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Girimulyo, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).  Mereka hidup berpasangan dan bernama Hadi Sumarto dan Parni.

Keduanya berumur 80 tahun. Mereka hidup hanya berdua karena keluarganya merantau dan jauh dari lokasi mereka. 

“Nihil korban jiwa pada peristiwa ini. Kerugian sedikitnya Rp2.000.000,” kata Plh Kasi Humas Polres Kulon Progo, IPTU Dwi Wijayanto Selasa (29/11/2022) dilansir Kompas.com.

Hasil pemeriksaan di lokasi, polisi menduga HS merupakan lansia yang pikun. Ia semula bermaksud merebus air dalam ceret atau teko untuk menghangatkan badan. 

Tapi, ia malah meletakkan ceret pada kasur. Diduga karena pikun itu, ia mengira kasur adalah tungku, kemudian menyalakan api di sana. HS bahkan menunggu di sampingnya.

Api lantas membesar, merusak tiga kasur, satu televisi, dan satu penanak nasi atau magic com, dan satu meteran listrik turut terbakar.

Beberapa bagian kayu dinding tampak hangus terbakar, juga beberapa bagian atap tampak pecah dan bolong.

Baca Juga: Warga Lansia Mulai Disuntik Vaksin Booster Kedua

Keluarga Jauh, Penghuni Sudah Tua 

Dukuh (kepala dusun) Sibolong, Suharna mengungkapkan, lansia itu hidup di rumah tua ukuran 5x7 meter, berdiri di lereng bukit dan jauh dari tetangga.

“Di rumah ini semuanya tua, mulai dari rumahnya yang tua, atapnya tua, bahkan penghuninya sudah sepuh,” ungkap Suharna.

Mereka, kata Suharna hidup sendiri karena semua anaknya merantau di luar DI Yogyakarta.

Mereka ditemani menantu dan cucu yang sibuk bekerja dan beraktivitas di luar dusun. Di rumah itu, lansia ini meletakkan tempat tidur di dekat tungku.

Suharna lantas menyebut, kondisi wilayahnya lagi dingin.  Terlebih belakangan ini, hujan, kabut dan udara dingin terus terjadi di Bukit Menoreh.

 

Dua lansia itu juga disebutnya sering tidur di dekat tungku. 

“Mungkin lebih dulu kena selimut, kemudian menjalar ke yang lain, bahkan sampai meteran listrik,” ungkap Suharna.

Ia mengungkapkan, kasus ini sejatinya menjadi pelajaran bersama bahwa warga yang lansia, terutama yang hidup sendirian, sebaiknya terus memperoleh perhatian.

Baca Juga: Kisah Sedih Keluarga Almarhum Briptu Lasminto, Kini Trauma Naik Pesawat, Pilih Naik Bis Temui Anak

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/kompas.com


TERBARU