> >

Jokowi: Semua Kepala Negara Pusing, Indonesia Tidak karena Pertumbuhan Ekonominya Termasuk Terbaik

Peristiwa | 2 Desember 2022, 12:09 WIB
Presiden Joko Widodo memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk dalam posisi yang terbaik. Bahkan, Indonesia tidak ada dalam barisan negara yang antre utang ke IMF. (Sumber: Tangkapan layar YouTube Kompas TV/Ninuk)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo memastikan pertumbuhan ekonomi Indonesia termasuk dalam posisi yang terbaik. Bahkan, Indonesia tidak ada dalam barisan negara yang antre utang ke IMF.

Pernyataan itu disampaikan Presiden Jokowi dalam Rapat Konsolidasi Nasional dalam Rangka Kesiapan Pelaksanaan Tahapan Pemilu Serentak Tahun 2024, yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI di Beach City Entertainment Center Ancol, Jakarta, Jumat (2/12/2022).

“Keadaan dunia sedang sulit dan semua kepala negara pusing kepalanya. Indonesia tidak, Alhamdulillah patut kita syukuri, kita berada pada posisi yang baik di negara G20 kemarin kita termasuk growth, pertumbuhan ekonomi kita termasuk yang terbaik karena 5,72%. Tapi tetep kita harus hati-hati dan waspada,” ujar Presiden Jokowi.

Dalam keterangannya, Jokowi membeberkan hingga saat ini sudah ada 14 negara yang masuk sebagai pasien IMF.

Padahal dulu, kata Jokowi, pada 1998, saat 5 negara masuk sebagai pasien IMF kondisinya sangat geger.

Baca Juga: Hati Ibu Richard Eliezer Hancur saat Anaknya Menangis dan Ucapkan: Mamak, Saya Sudah Sangat Tersiksa

“Dulu 97/98 itu hanya 5 negara sudah geger, ini sudah 14 negara masuk pasien, 20 negara antre lagi di depan pintunya IMF untuk minta juga bantuan dan ada 66 negara yang rentan untuk ikut antre lagi di depannya IMF,” kata Jokowi.

 

“Ini yang kita harus memiliki perasaan yang sama, bahwa sekarang kita tidak berada pada posisi yang normal, tetapi pada posisi yang abnormal karena pandemi di awali pandemi, perang di Ukraina, ketegangan geopolitik, muncul pesan baru krisis pangan krisis, energi krisis finansial, krisis biaya hidup di semua negara dan justru yang banyak di negara-negara maju.”

Oleh karena itu, Jokowi berpesan ke depan jangan sampai membuat kebijakan apapun yang salah sehingga terpeleset menjadi sulit.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU