> >

Eks Napiter Teror Markas Polisi, Ahli Terorisme: Itu Bukan Lone Wolf, Balas Dendam ke Aparat

Peristiwa | 8 Desember 2022, 12:05 WIB
Stanislaus Riyanta, pengamat intelijen dan terorisme menyebut, bom bunuh di Polsek Astana Anyar Bandung bukan lone wolf (Sumber: Kompas TV/Dedik Priyanto)

Ia lantas menyebut, motif bom Bandung bisa jadi adalah dendam karena dulu pernah merasa dihukum aparat. 

"Dengan motif dendam, ia pasti melakukan hal sama teror. Jadi tidak sesimple KUHP (pesan yang ditinggalkan) ya salah sasaran," ujarnya.

"Harus dilihat, akhir bulann kemarin, pemimpin ISIS tewas. Maka ketika pemimpinanya tewas, biasanya mereka bikin balasan. Ke mana? Ya aparat," ungkapnya. 

KUHP, kata dia, sebagai faktor penarik publik saja. Lagipula, polisi juga bukan pembuat RKUHP. 

Baca Juga: BNPT Selidiki Dugaan Pelaku Lain Bantu Agus Sujatno di Bom Bunuh Diri Mapolsek Astana Anyar

SebelumnyaKapolri Jendera Listyo Sigit Prabowo mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri di Polsek Astana Anyar, Kota Bandung, Jawa Barat, terafiliasi dengan kelompok teroris Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Jawa Barat. 

Adapun pelaku bom bunuh diri itu bernama Agus Sujatno alias Agus Muslim.

Dari jejak pelaku bom bunuh diri itu, kata Kapolri, Agus Sujatno adalah seorang eks narapidana terorisme yang sebelumnya ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Nusakambangan.

Kapolri juga mengungkapkan, pelaku bom bunuh diri Polsek Astana Anyar itu pernah ditangkap karena terlibat bom Cicendo pada Februari 2017.

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU