> >

Saat Sekjen NasDem Pilih Pasrah Bila Nanti Terkena Reshuffle oleh Presiden Jokowi

Politik | 5 Januari 2023, 13:28 WIB
Menkominfo Johnny G Plate saat memberikan keterangan pers bersama Kepala BSSN Hinsa Siburian dan Menko Polhukam Mahfud MD di Istana Kepresidenan, Senin (12/9/2022). (Sumber: Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengaku pasrah bila akhirnya nanti dirinya dicopot oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam rencana reshuffle atau kocok ulang Kabinet Indonesia Maju. 

Pria yang juga Sekjen Partai NasDem itu mengatakan, kapasitas dirinya sebagai pembantu presiden, sehingga harus siap menerima setiap keputusan kepala negara. 

Baca Juga: Pengamat Prediksi Jokowi Akan Menyisakan 1 Menteri Asal Nasdem Saat Reshuffle

"(Siap untuk direshuffle) secara pribadi apalagi, kita di sini (posisi Menteri) sebagai pembantu presiden. Melaksanakan kebijakan dan arahan Presiden. Itu (reshuffle) sepenuhnya ada di Presiden," kata Johnny seperti dikutip dari Kompas.com, Rabu (4/1/2023). 

Ia menjelaskan, reshuffle itu mutlak merupakan hak prerogatif dari seorang Kepala Negara, dalam hal ini Presiden Jokowi.

"Apa pengaruhnya pendapat yang disampaikan di ruang publik ini untuk keputusan Presiden? Tidak ada, itu sepenuhnya (keputusan reshuffle) kepada Presiden," ucap Johnny. 

Presiden Dadakan

Adapun terkait desakan reshuffle para menteri dari Partai NasDem, Johnny meminta tak ada aktor politik yang menjadi presiden dadakan dalam koalisi. Dia meminta semua pihak untuk menyerahkan isu reshuffle sepenuhnya kepada Presiden Jokowi. 

"Serahkan itu pada bapak Presiden untuk mengambil keputusan dan kebijakannnya, jangan sampai ada presiden-presiden mendadak di republik ini. Presiden dadakan yang mencoba berasumsi dirinya sebagai presiden atau mempengaruhi presiden (untuk melakukan reshuffle)," lanjut Jhonny.

 

Sebelumnya seperti diberitakan KOMPAS.TV, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin menyebut, Presiden Joko Widodo atau Jokowi kemungkinan akan melakukan reshuffle atau kocok ulang Kabinet Indonesia Maju di bulan ini. 

"(Reshuffle) Mungkin Januari ini, kita tunggu bareng-bareng ya," kata Ngabalin seperti dikutip dari Kompas.com, Kamis (5/1). 

Baca Juga: Plt Ketum PPP Ungkap Pembicaraan dengan Presiden Jokowi di Istana, Singgung soal Reshuffle?

Ngabalin meminta kepada menteri yang nantinya dicopot oleh Presiden Jokowi dalam reshuffle nanti agar tetap semangat dan berterimakasih kepada kepala negara.

"Tetap semangat dan harus berterimakasih pada Presiden saat diangkat dan diberhentikan oleh beliau," jelas dia.
 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU