> >

Bahaya Pestisida saat Masuk ke dalam Tubuh, Bisa Sebabkan Kematian dan Kanker, Anak Lebih Rentan

Kesehatan | 20 Januari 2023, 17:20 WIB
Bahan kimia seperti pestisida dapat menyebabkan kanker. (Sumber: SHUTTERSTOCK/ENCIERRO via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wowon Erawan alias Aki tersangka pembunuhan sekeluarga di Bekasi, Jawa Barat, menggunakan pestisida 'Aldicarb'.

Dari 5 korban yang ditargetkan, 3 di antaranya tewas yakni Ai Maemunah (40 tahun), Ridwan Abdul Muiz (23 tahun), dan M Riswandi (17 tahun).

Lalu apa itu pestisida?

Mengutip laman Californians for Pesticide Reform (CPR) -- koalisi organisasi untuk meminimalisasi penggunaan pestisida demi melindungi kesehatan publik -- pestisida merupakan zat kimia berbahaya yang dapat menyebabkan efek merugikan bagi kesehatan jangka pendek yang disebut efek akut, serta efek merugikan kronis yang dapat terjadi selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun setelah paparan.

Beberapa efek kesehatan yang bisa dirasakan di antaranya mata perih, ruam, lecet, kebutaan, mual, pusing, diare, hingga kematian.

Kemudian, efek kronis yang diketahui adalah kanker, cacat lahir, kerusakan reproduksi, imunotoksisitas, toksisitas neurologis dan perkembangan, serta gangguan sistem endokrin.
Beberapa kelompok ternyata lebih rentan terhadap dampak zat kimia ini.

Baca Juga: Terungkap! Satu Keluarga di Bekasi Ternyata Diracun dengan Pestisida

Aldicarb

Aldicarb merupakan larutan pestisida yang sangat beracun dan mudah diserap dari semua rute pemaparan.

Reaksi oksidasi secara cepat mengubah Aldicarb menjadi Aldicarb Sulfoxide, yang sebagian kecil kemudian dapat dioksidasi secara perlahan menjadi Aldicarb Sulfon.

Baik senyawa induk maupun metabolit teroksidasinya, masing-masing dapat diubah menjadi oksim dan nitril yang pada akhirnya dapat diubah menjadi aldehida, asam, dan alkohol.

Dikutip dari www.sciencedirect.com, efek kesehatan langsung dari paparan pestisida termasuk iritasi pada hidung, tenggorokan dan kulit yang menyebabkan sensasi terbakar, menyengat dan gatal serta ruam dan lecet.

Gejala mual, pusing dan diare juga sering terjadi pada mereka yang keracunan zat kimia ini.

Untuk penderita asma mungkin mengalami reaksi yang sangat parah terhadap beberapa pestisida, terutama pestisida piretrin atau piretroid, organofosfat dan karbamat.

Dalam banyak kasus, gejala keracunan pestisida menyerupai gejala seperti pilek atau flu.

Keracunan pestisida sering kali salah didiagnosis dan jarang dilaporkan, karena penyakit terkait zat kimia ini tampak serupa atau identik dengan penyakit lainnya.

Gejala langsung mungkin tidak cukup parah untuk mendorong seseorang mencari pertolongan medis atau dokter, bahkan mungkin tidak berpikir untuk bertanya tentang paparan pestisida.

Namun, anda harus segera mencari pertolongan medis jika merasa telah diracuni dengan pestisida.

Baca Juga: Bahaya Residu Pestisida dalam Makanan, Bisa Menyebabkan Kanker

Lalu apa efek kesehatan kronis atau jangka panjangnya?

Efek kesehatan kronis yang ditimbulkan termasuk di antaranya kanker dan tumor, kerusakan otak dan sistem saraf, cacat lahir, infertilitas dan masalah reproduksi lainnya, kerusakan pada hati, ginjal, paru-paru serta organ tubuh lainnya.

Efek kronis ini mungkin tidak muncul selama berminggu-minggu, berbulan-bulan atau bahkan bertahun-tahun setelah terpapar, sehingga sulit untuk menghubungkan dampak kesehatan dengan pestisida.

Anak-anak lebih rentan terpapar Pestisida

Anak-anak lebih rentan terhadap paparan pestisida karena organ, sistem saraf, dan sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang.

Mereka juga kurang mampu mendetoksifikasi dan mengeluarkan pestisida.

Selain lebih rentan terhadap toksisitas pestisida, perilaku dan fisiologi anak-anak membuat mereka lebih mungkin menerima paparan pestisida lebih besar dibandingkan orang dewasa.

Sebagian besar paparan pestisida terjadi melalui kulit dan anak-anak memiliki lebih banyak permukaan kulit dibandingkan orang dewasa.

Anak-anak memiliki tingkat pernafasan yang lebih tinggi sehingga menghirup pestisida di udara lebih cepat dibandingkan orang dewasa.

Kelompok usia ini juga mengonsumsi lebih banyak makanan dan air secara proporsional dan residu pestisida dibandingkan orang dewasa.

Meningkatnya kontak mereka dengan lantai, rumput dan taman bermain, perilaku ini juga meningkatkan paparan mereka terhadap pestisida.

Baca Juga: Fakta-Fakta Pembunuhan Berantai Kopi Pestisida yang Tewaskan Keluarga di Bekasi

 

 

 

Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU