> >

Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional, Guru Diharapkan Beri Edukasi Gaya Hidup Ramah Lingkungan

Peristiwa | 28 Januari 2023, 15:26 WIB
Guna memperingati  Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diperingati setiap 28 Januari, guru diharapkan bisa memberikan edukasi gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan kepada anak didik. (Sumber: DEFRIATNO NEKE)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Guna memperingati  Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional diperingati setiap 28 Januari, guru diharapkan bisa memberikan edukasi gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan kepada anak didik.

Hal ini disampaikan pengamat dan pemerhati pendidikan Ki Darmaningtyas. Ia mengatakan, gaya hidup ramah lingkungan yang krusial adalah mengurangi penggunaan bahan bakar.

"Gaya hidup ramah lingkungan yang paling krusial, salah satunya mengurangi penggunaan bahan bakar. Sangat penting untuk edukasi kepada guru, sebelum guru mengedukasi muridnya," kata Darmaningtyas dikutip dari Antara di Jakarta, Sabtu (28/1/2023). 

Ia menilai, saat ini banyak anak-anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor pribadi untuk berangkat ke sekolah, dan hal itu sangat membahayakan keselamatan mereka.

Artinya, apabila jumlah anak sekolah yang berangkat menggunakan kendaraan bermotor semakin banyak, maka turut menyumbang polusi udara melalui emisi CO2.

Baca Juga: Mendalami Dampak Polusi Terhadap Wanita, Ada Potensi Berdampak pada Sistem Reproduksi?

Untuk itu, dalam rangka turut memperingati Hari Pengurangan Emisi CO2 Internasional, ia mengingatkan bahwa edukasi terkait gaya hidup masyarakat yang ramah lingkungan perlu dilakukan oleh guru di sekolah maupun orang tua murid.

"Kenapa guru? Karena guru ini strategis menjadi contoh untuk murid-muridnya. Harapannya agar anak-anak membawa ilmu dan kebiasaan tersebut ke keluarga dan lingkungannya di rumah," ujarnya.

Selain itu ia menyampaikan, institusi pendidikan dapat melakukan kampanye serentak terkait gaya hidup ramah lingkungan dengan mengurangi penggunaan bahan bakar minyak (BBM) di lingkungan sekolah.

"Misinya untuk hemat BBM, tetapi isunya bisa menggunakan jalan kaki atau bersepeda untuk kesehatan. Misalnya kampanye jalan kaki minimal 500 meter sehari," katanya.

Penulis : Kiki Luqman Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Antara


TERBARU