> >

Satire Karikatur Pencari Keadilan di Twitter Mahfud MD, antara Lelucon dan Tangisan

Budaya | 1 Februari 2023, 11:14 WIB
Karikatur pencari keadilan di Twitter Mahfud MD (Sumber: Twitter Mahfud MD-)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD, mencuit sebuah karikatur yang berisi gambar seorang anak kecil meminta keadilan kepada orang tua. "Mau minta keadilan, Pak," kata anak kecil tersebut sambil memegang meja di depannya.

Orang yang berbadan tinggi di depan anak kecil itu kemudian menjawab, "Minta..minta, beli," yang digambarkan bicara sambil mengeluarkan lidah, saking kencengnya. Postingan yang terlihat sejak Selasa (31/1/2023) itu ramai dikomentari.

Mahfud MD yang pertama menposting gambar itu, memberikan catatan singkat, "Dapat kiriman ini dari sesama Menteri," tulisnya, diiringi emotikon menangis dan tertawa. Mahfud tak menjelaskan siapa menteri yang mengirimkan karikatur tersebut dan apa maksudnya.  

Baca Juga: Misteri Isu Reshuffle Kabinet Jokowi Rabu 1 Pon Besok, Mahfud MD: Itu Urusan Presiden

Namun, politikus Gerindra Fadli Zon, yang juga kawan "berseteru" Mahfud di media sosial, memberikan pertanyaan menohok, "P@mohmahfudmd sdg meledek para peminta/penuntut keadilan?" tulisnya. 

Mantan penyidik Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan juga turut berkomentar, "Saya sedih melihat prof ketawa ini… ," tulis Novel. 

Politikus Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani, yang juga wakil ketua MPR, memberikan komentar yang tak kalah menohok, "Beli ..., dan harga-nya bervariasi lagi, beda tempat..., beda harga..., Pak Menko @ @mohmahfudmd, " tulis Arsul, yang duduk di Komisi III membidangi masalah hukum. 

Tak lama, Mahfud memberikan respons, "Pak Asrul, penegakan hukum dan keadilan di negara kita sering membuat orng luar heran (msl. orng Jepang yg pernah sy tulis). Orang dalam yg gemes pun marah dgn berbagai ekspresi spt demo, ngamuk, dan mengejek dgn meme. Ayo dong, Legislatif bersama" ambil inisiatif utk memperbaiki," tulis mantan ketua Mahkamah Konstitusi itu.

Percakapan para pejabat dan petinggi partai di media sosial itu, terlihat renyah. Meski soal yang dibicarakan adalah perkara keadilan yang dinamikanya selalu jadi perdebatan dan pertanyaan masyarakat. 

Baca Juga: Kasus Mahasiswa UI Korban Kecelakaan Jadi Tersangka, Mahfud MD Serahkan ke Polisi: Kan Sudah Jelas

Kartunis di harian KOMPAS, almarhum GM Sudarta, dalam buku "40 Tahun Oom Pasikom Peristiwa dalam Kartun Tahun 1967-2007" (KOMPAS, 2007), menuliskan, dalam pengalamannya puluhan tahun membuat kartun haruslah membuat tersenyum. "Kartun harus membuat senyum. Senyum untuk yang dikritik, supaya tidak marah dan mau membaca koran kita," katanya.

Apakah kartun berhasil menyampaikan kritiknya dan membuat perubahan? "Ada juga, meskipun peranan kartun lebih merupakan pembuka katup-katup tekanan sosial. Kekecewaan masyarakat terhadap keadaan, bisa dibikin lega dan terhibur oleh humor dalam kartun," tulis kartunis Oom Pasikom, yang meninggal 30 Juni 2018 di Jakarta itu.

Tampaknya, bisa jadi, itu yang diinginkan Mahfud MD, kartun yang dia posting membuat orang-orang yang melihatnya terhibur meski diliputi kekecewaan atas keadan.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU