> >

Profil Bripda HS Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi: Kerap Tipu Anggota Polri dan Banyak Utang

Kriminal | 8 Februari 2023, 05:21 WIB
Penemuan pria tewas di dalam mobil yang belum diketahui identitasnya di Jalan Nusantara RT 006 RW 015 Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu Cimanggis, Depok, Senin (23/1/2023). (Sumber: Kompas.com/M Chaerul Halim)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Detasemen Khusus atau Densus 88 Antiteror Polri buka suara terkait anggotanya Bripda Haris Sitanggang atau HS yang terlibat dugaan tindak pidana pembunuhan terhadap sopir taksi online.

Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar membongkar profil Bripda HS yang diduga nekat membunuh sopir taksi online bernama Sony Rizal Taihitu (59) itu.

Baca Juga: Terungkap, Sopir Taksi Online yang Tewas Bersimbah Darah di Depok Ternyata Dibunuh Anggota Densus 88

Menurut Aswin, Bripda HS atau Haris Sitanggang dikenal kerap melakukan berbagai pelanggaran. Itu seperti melakukan penipuan terhadap sesama anggota Polri hingga masyarakat sipil.

Selain itu, kata Aswin, Bripda HS juga beberapa kali meminjam uang kepada temannya. Lalu, tertangkap tangan bermain judi online dan terlibat utang pribadi yang sangat besar kepada berbagai pihak.

Terhadap semua pelanggaran yang dilakukan Bripda HS tersebut, ungkap Kombes Aswin, pimpinan Densus 88 Antiteror Polri telah memberikan hukuman kepada yang bersangkutan. Namun, tak dirinci apa saja hukumannya yang dijatuhkan kepada Brioda HS.

"Telah diberikan hukuman oleh pimpinan Densus," kata Kombes Aswin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa (7/2/2023).

Motif Bripda HS bunuh sopir taksi online

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko mengungkapkan motif Bripda HS membunuh sopir taksi online Sony Rizal Taihitu karena ingin menguasai mobil milik korban.

Baca Juga: Polisi Tetapkan Anggota Densus 88 Pembunuh Sopir Taksi sebagai Tersangka, Motifnya Ekonomi

Hal itu diketahui, kata Kombes Trunoyudo berdasarkan hasil pemeriksaan sementara yang dilakukan oleh penyidik terhadap Bripda HS,

"Oknum ini, tentunya kami harus bisa melihat apa yang terjadi secara perilaku. Dalam satuan saya membenarkan apa yang telah disampaikan oleh tim pengacaranya, yiitu ingin memiliki harta milik korban," ujar Kombes Trunoyudo.

Meski begitu, ia menambahkan penyidik Polda Metro Jaya masih akan mendalami secara saintifik kasus pembunuhan tersebut.

“Proses penyidikan (kasus ini) tetap berjalan. Kapolda Metro Jaya selalu menekankan scientific crime investigation," ucapnya.

Kombes Trunoyudo menuturkan, penyidik kepolisian telah menetapkan Bripda HS sebagai tersangka. Dia ditahan di ruang tahanan (Rutan) Mapolda Metro Jaya.

Baca Juga: Diduga Korban Pembunuhan, Polisi Berhasil Identifikasi Pria yang Tewas di Dalam Mobil di Depok.

"Pelaku sudah ditetapkan tersangka dan kemudian dilakukan penahanan pada saat itu juga," ujar Kabid Humas.

Sebelumnya diberitakan KOMPAS.TV, seorang pengemudi mobil bernama Sony Rizal Taihitu ditemukan tewas di Jalan Sorong Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, pada Senin (23/1/2023).

Saat ditemukan, pria berusia 59 tahun itu dalam kondisi bersimbah darah di dalam mobilnya, Toyota Avanza warna merah bernomor polisi B 1738 FZG.

Seorang saksi mata yang merupakan petugas keamanan di Perumahan Bukit Cengkeh 1, Tugu, Cimanggis, bernama Suryanto, mengatakan penemuan korban berawal ketika ia melihat mobil Toyota Avanza merah melaju pelan dari arah Perumahan Bukit Cengkeh 2.

Dari dalam mobil tersebut, Suryanto mengaku mendengar pengemudi tersebut berteriak meminta tolong. Setelah itu, Suryanto langsung menyambangi rekan sesama petugas keamanan di pos penjagaan terdekat.

Baca Juga: Pria Pengemudi Mobil Tewas di Depok, Sempat Teriak Minta Tolong dan Bunyikan Klakson.

Ia meminta kunci portal untuk membuka akses jalan menuju mobil tersebut. Lalu, saat petugas keamanan itu mendekat ke arah mobil, didapati korban sudah bersimbah darah tergeletak di samping mobilnya.

"Dia teriak-teriak minta tolong, terus saya starter (menyalakan) motor, minta tolong lagi sama yang megang kunci. Terus saya balik ke sini, posisi korban sudah tergeletak," kata Suryanto.

 

Pada saat itu, Suryanto menyebut, tidak ada orang lain di dalam mobil atau pun di sekitar lokasi kejadian.

Riko Marjoni, Ketua RT setempat mengatakan, korban mengalami luka sayat di beberapa bagian tubuhnya. Bahkan, sebilah pisau masih tertancap di leher korban.

"Sajam-nya (senjata tajam) masih nempel di leher, pisau kecil," kata Riko.

Selain itu, Riko mengatakan, ada luka sayatan juga di bagian perut dan lengan korban. Menurut Riko, korban diduga sopir taksi online, karena ditemukan ponsel dengan aplikasi taksi online yang tengah aktif di dasbor mobil korban.

Baca Juga: Pengemudi Mobil Tewas di Depok, Sempat Teriak Minta Tolong dan Bunyikan Klakson

"Itu dari aplikasi di handphone yang masih menempel di dasbor mobilnya. Aplikasinya masih nyala (aktif)," ujar Riko.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU