> >

Jokowi: Indonesia Peringkat 3 Negara Paling Rawan Bencana, Harus Dimitigasi

Peristiwa | 2 Maret 2023, 14:26 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (2/3/2023) (Sumber: Youtube Sekretariat Presiden)

JAKARTA, KOMPAS.TV – Presiden Joko Widodo menyebutkan, Indonesia masuk tiga besar negara rawan bencana, terutama dengan meningkatnya frekuensi bencana akibat perubahan iklim.

Oleh sebab itu, Jokowi meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk mengkalkulasi kebutuhan anggaran dan memperkuat tahapan pra bencana.

"Indonesia menempati tiga teratas negara paling rawan bencana," kata Jokowi dalam sambutan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kamis (2/3/2023) yang disiarkan di kanal Youtube Sekretariat Presiden.

"Kita ini tidak hanya urusan banjir, tidak hanya urusan gunung berapi yang meletus, bukan hanya urusan tanah longsor. Yang lebih sering gempa bumi dan bencana alam maupun non alam lainnya yang kita hadapi," katanya.

Baca Juga: Jokowi Minta Pemda Perbesar Anggaran Bencana: Jangan Sampai BPBD Teriak

Hal ini juga yang ditakuti dunia saat ini. Menurut Jokowi, bukan lagi pandemi atau perang yang menakuti dunia, tapi perubahan iklim yang menyebabkan frekuensi bencana alam dunia naik drastis.

Ia menjelaskan perubahan iklim menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis, termasuk Indonesia yang meningkat 81 persen kejadian bencana, dari 1.945 bencana pada 2010, menjadi 3.544 kejadian pada 2022.

 

"Apa yang ditakuti oleh dunia saat ini? Bukan lagi pandemi, bukan lagi perang, tetapi yang lebih mengerikan yang ditakuti semua negara adalah perubahan iklim. Dan perubahan iklim itu menyebabkan frekuensi bencana alam di dunia naik drastis," ujarnya.

Baca Juga: Jokowi Soroti Lambatnya Distribusi Bantuan Bencana: Lalu Lalang tapi Warga Tak Pernah Dibagi

Untuk itu, Presiden menekankan kesiapsiagaan dan kewaspadaan menjadi kunci dalam menghadapi bencana alam. Serta, pengelolaan prabencana, tanggap darurat maupun pascabencana harus dilakukan dengan baik oleh semua pihak.

“Mestinya semua daerah menganggarkan kebencanaan karena ke depan, adanya perubahan iklim itu risiko bencana alam akan semakin sering terjadi dan itu harus disiapkan. Itu harus dimitigasi dan semuanya harus disiapkan anggarannya,” tutur Jokowi.

Penulis : Fransisca Natalia Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU