> >

Sulitnya Identifikasi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Tim DVI Utamakan Ketelitian

Peristiwa | 5 Maret 2023, 22:36 WIB
Ilustrasi kebakaran Depo Pertamina Plumpang. Petugas gabungan akan mengerahkan alat berat untuk membantu mengevakuasi warga yang diduga masih tertimbun dan akan melanjutkan proses pencarian hari ini, Minggu (5/3/2023). (Sumber: Antaranews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama mengungkapkan bahwa tim Disaster Victim Identification (DVI) akan mengutamakan ketelitian dalam proses identifikasi korban jenazah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Meski terdapat berbagai kendala yang dihadapi, pihaknya menargetkan proses pencocokan DNA ini rampung dalam 4-7 hari.

“Kemarin kita ambil hari Sabtu, kita at least empat (hari), mudah-mudahan bisa dipercepat. Biasanya seminggu,” kata Nyoman kepada wartawan, Minggu (5/3/2023).

Baca Juga: RS Polri Terima Laporan Kehilangan dari 14 Keluarga Korban Depo Pertamina Plumpang

“Kita yang penting bekerja dengan teliti, bukan kecepatan. DNA ini juga ada step-stepnya. Itu akan diupayakan semaksimal mungkin,” sambung dia.

Tim DVI menghadapi kendala dalam proses identifikasi korban jenazah kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara.

Saat ini, tim DVI sudah berhasil mengidentifikasi tiga jenazah dari 15 jenazah dan satu potongan tubuh (body part) korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang.

Kondisi jenazah korban yang terbakar menyulitkan tim DVI dalam mendapatkan sidik jari. Sidik jari sendiri merupakan hal yang penting dalam proses identifikasi DVI melalui pencocokan data antemortem atau data pembanding dan postmortem

Soal kondisi jenazah, sembilan dari 15 jenazah mengalami luka bakar grade 2 dan 3, sementara enam lainnya mengalami luka bakar lebih lanjut. Kepada 6 jenazah ini, diperlukan pencocokan data DNA dan peta gigi geligi.

Tak hanya itu, kurangnya data antemortem dari pihak keluarga juga menjadi kendala tersendiri. Dari 15 jenazah, baru ada 14 keluarga yang menyerahkan data antemortem.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU