> >

Berdalih pada Prinsip Bung Karno, Hamka Haq Komentari Penolakan Israel di Piala Dunia U20

Politik | 22 Maret 2023, 17:07 WIB
Ketua DPP PDI-P Hamka Haq menyebut aksi penolakan Timnas Israel di ajang Piala Dunia U20 2023 oleh sejumlah masyarakat Indonesia merupakan hal yang wajar.  (Sumber: Humas DPR RI via Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Bidang Keagamaan DPP PDI-P Hamka Haq menyebut aksi penolakan Timnas Israel di ajang Piala Dunia U20 2023 oleh sejumlah masyarakat Indonesia merupakan hal yang wajar. 

Menurut Hamka Haq, penolakan tersebut sudah sesuai dengan prinsip Presiden Soekarno yang tidak mengakui Israel sebagai negara. 

"Ya penolakan terhadap Israel itu berdasarkan prinsip Bung Karno bahwa Bung Karno tidak akan mengakui negara Israel sebelum memerdekakan Palestina," kata Hamka di Sekolah Partai PDI-P, Lenteng Agung, Jakarta, Selasa (21/3/2023) dikutip dari Kompas.com. 

Baca Juga: PP Muhammadiyah Tolak Kedatangan Timnas Israel: Jika Menolerir Penjajah, Khianati Konstitusi

Lebih lanjut, penolakan Israel di Piala Dunia U20 ini dianggap Hamka Haq sebuah hal yang tidak melanggar konstitusi. 

"Artinya, (penolakan) tidak melanggar konstitusi kita. Tidak melanggar prinsip, meski sebenarnya selama ini sudah ada jalinan-jalinan hubungan informal dengan Israel," jelas dia.

"Itulah hak semua bangsa. Itulah yang diungkapkan Bung Karno sepanjang Israel masih menjaga Palestina, sepanjang itu pula Indonesia tidak akan mengakui Israel sebagai negara," ujar Hamka.

Penolakan terhadap Israel memang pernah terjadi pada zaman kepemimpinan Presiden Soekarno. Hal tersebut terjadi pada ajang Asian Games 1962, ketika Indonesia menjadi tuan rumah. 

Baca Juga: Soal Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Ngabalin: Jangan Campur Olahraga dengan Politik

Kala itu, Soekarno menolak memberikan visa kepada delegasi Israel yang hendak mengikuti event olahraga multi-cabang tersebut. Imbasnya, IOC atau Komite Olimpiade Internasional memberi skorsing kepada Indonesia dan dilarang mengikuti Olimpiade Musim Panas 1964. 

Penulis : Gilang Romadhan Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU