> >

Penolakan Timnas Israel di Piala Dunia U20, Indonesia sebagai Tuan Rumah Seharusnya Sadar Risiko

Politik | 27 Maret 2023, 22:01 WIB
Demo penolakan Timnas Israel bermain di Piala Dunia U20 2023, Senin (20/3/2023) di Jakarta. (Sumber: AP Photo/Achmad Ibrahim)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana menyayangkan penolakan Timnas Israel oleh sebagian masyarakat, kepala daerah, dan politikus di Indonesia, Senin (27/3/2023).

Hikmahanto berpendapat yang ditentang seharusnya terkait kebijakan pemerintah zionis Israel yang mengambil paksa tanah rakyat Palestina dan mempertahankannya dengan kekerasan yang melanggar hak asasi manusia.

Ia melanjutkan Indonesia telah menyatakan kesiapan menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20. Namun, kontrol peserta tetap ada di tangan FIFA.

Sehingga, nilai Hikmahanto, menolak kehadiran Timnas Israel yang lolos kualifikasi membuat Indonesia berkemungkinan masuk daftar hitam gelaran olahraga dunia, seperti Olimpiade. Mengingat keberadaan Israel sebagai peserta yang diakui.

Baca Juga: Pemerintah Berencana Lobi FIFA di Zurich, Upayakan Piala Dunia U-20 Tetap Digelar di Indonesia

”Sepanjang Indonesia telah menyatakan diri bersedia menjadi tuan rumah, maka Indonesia harus mengambil risiko untuk tidak menolak siapa pun anggota dari penyelenggara event internasional,” kata Hikmahanto, Senin, dikutip dari Harian Kompas.

Hikmahanto mengingatkan bahwa pada Maret 2022, parlemen Israel, Knesset, hadir dalam Sidang Majelis Uni Inter-Parlemen ke-144 di Bali. Oleh karena itu, penolakan Timnas Israel dinilai tak berdasar.

Diberitakan sebelumnya atlet Israel datang ke Indonesia untuk menghadiri cabang olahraga individu pernah terjadi.

Mereka adalah pebulu tangkis Misha Zilberman pada Kejuaraan Dunia BWF 2015 di Jakarta hingga pebalap sepeda Mikhail Yakovlev pada UCI Track Nations 2023 di Jakarta.

Menko PMK Muhadjir Effendy, yang saat ini juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) mengatakan, penolakan Timnas Israel tersebut bukan karena protes, tetapi terkait konstitusi Indonesia.

Penulis : Danang Suryo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Harian Kompas


TERBARU