> >

Pendiri CSIS Tidak Sepakat dengan Pidato JK yang Singgung Peristiwa 1998 Bisa Terjadi Lagi

Politik | 26 Mei 2023, 09:12 WIB
Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (25/6/2023). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla mengingatkan peristiwa kerusuhan di tahun 1998 bisa terjadi jika ketimpangan sosial dan ekonomi yang terjadi saat ini tidak diselesaikan. 

Hal itu diungkapkan Jusuf Kalla (JK) saat berpidato di Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

Pendiri Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Jusuf Wanandi sepakat jika permasalahan keadilan sosial perlu ditangani dengan serius, begitu juga dengan cara mencapai keadilan sosial perlu diperhatikan dengan baik. 

Menurutnya pemerintah tidak hanya melakukan segala sesuatu untuk berfokus kepada penangan keadilan sosial saja, sebab masih banyak tuntutan masyarakat yang harus penuhi bersama. 

Baca Juga: JK Ingatkan Jokowi: Zaman Mega dan SBY, Presiden Tak Mempengaruhi Parpol soal Capres

Namun di sisi kekhawatiran JK soal akan terjadi peristiwa 1998, kata dia, tidak akan mungkin terjadi saat ini. Bahkan, lanjutnya, untuk menjurus ke arah peristiwa 1998 pun tidak akan terjadi.

"Situasi saat ini suka tidak suka, telah banyak membantu negara terus bangkit. Sekarang ini tidak ada faktor yang mendoro ke arah sana. Tidak setuju saya bahawa itu akan bisa ke arah sana pada saat ini," ujar Jusuf di program Rosi KOMPAS TV, Kamis (25/5/2023).

Jusuf Wanandi menilai pemerintahan Joko Widodo telah berupaya memperbaiki keadaan Indonesia untuk mencegah peristiwa 1966, 1974 hingga 1998 terjadi kembali. 

Menurutnya saat ini perbaikan dan program pembangunan yang dahulu tidak diterima masyarakt kini sudah dirasakan, dan Jusuf Kalla ikut menjadi bagian dari proses pembangunan tersebut di periode pertama pemerintahan Jokowi. 

Baca Juga: [FULL] Pidato JK di Milad ke-21 PKS: Ingatkan Anies Soal Ini

"Jadi saya rasa saat ini tak ada persoalan yang sifatnya mendesak," ujar Jusuf. 

Lebih lanjut Anggota MPRS periode 1968-1972 ini juga merasa heran dengan kekhawatiran JK akan terjadinya peristiwa 1998. 

Padahal JK ikut menjadi bagian saat Presiden Jokowi mendorong program pembangunan di daerah luar pulau Jawa. 

Jusuf menilai pidato JK yang mengingatkan akan terjadi peristiwa 1998 jika keadilan sosial tidak tertangani tak terlepas dari posisi JK mendukung bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan.

Baca Juga: Jusuf Kalla Sebut Pemerintah Bayar Utang Rp1.000 T, Terbesar dalam Sejarah Indonesia

"Saya kira tentu ada faktor itu sehingga tersangkut di dalam penilaian beliau ini," ujarnya. 

Sebelumnya JK menyatakan dirinya tidak ingin peristiwa kerusuhan di tahun 1998 terulang kembali. Namun ada faktor-faktor yang bisa memunculkan peristiwa itu terjadi kembali yakni tidak adanya pemerataan sosial dan ekonomi.

Ia menyoroti fenomena ibu-ibu dari kalangan pejabat yang memamerkan gaya hidup mewah. Kemudian anak-anak pejabat yang mengendarai kendaraan mewah serta pejabat itu sendiri yang kerap pamer jalan-jalan ke luar negeri kini dianggap sebagai musuh masyarakat. 

Menurut dia, masalah ketimpangan sosial saat ini sudah berbahaya dan harus ada pemerataan sosial dan ekonomi.

Baca Juga: Kata PDIP Soal Anies Bandingkan Pembangunan Jalan Era SBY dan Jokowi: Ada Plus Minusnya

"Sebelum itu terjadi (peristiwa 1998) maka kita harus berkeadilan dalam ekonomi, politik, kita harus berusaha," ujar JK saat berpidato di Milad ke-21 PKS di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (20/5/2023).

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU