> >

Wamenag Diganti karena Permintaan Partai, Pernah Hadiri Acara Perindo dan Disebut Memalukan

Peristiwa | 17 Juli 2023, 10:55 WIB
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Saadi sesaat setelah malam puncak peringatan hari santri 2020, di gedung HM Rasjidi, Kementerian Agama Jl. HM Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu malam (21/10/2020). (Sumber: Humas Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo telah melakukan pelantikan menteri dan sejumlah wakil menteri. Salah satu wakil menteri yang diganti adalah Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi. Alasan  Zainut diganti, kata Jokowi, itu karena permintaan partai. "Permintaan partai," kata Jokowo di Istana Negara, usai pelantikan, Senin (17/7/2023). 

Seperti diketahui, Zainut Tauhid Sa'adi adalah politikus dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Dan penggantinya adalah Saiful Rahmat Dasuki juga dari PPP.

Hubungan Zainut dengan partai yang menaunginya ternyata pernah bermasalah. Pada 29 April 2023 silam, dia pernah menghadiri acara pelantikan anaknya, Najmi Mumtaza Rabbany, sebagai kader partai Perindo.

Baca Juga: Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Diganti, Presiden Jokowi: Permintaan Partai

Namun Zainut beralasan hadir sebagai seorang ayah, bukan pengurus PPP. "Saya datang bukan sebagai Wamenag, tapi sebagai ayah dari Najmi Mumtaza Rabbany. Saya datang ke lokasi acara jam 16.00 WIB sehingga tidak saat jam kerja," katanya.

Selain itu, Nazmi dinilainya sudah menjadi orang dewasa yang punya  hak dan kemerdekaan politik. "Saya menghormati pilihan politiknya, meskipun berbeda dengan pilihan politik saya," katanya.

Namun bagi pengurus PPP, urusannya tidak sesederhana itu. Anggota Departemen DPP PPP Erwin Azmi menilai kehadiran Zainut Tauhid di acara pelantikan anaknya di Perindo merupakan hal yang sangat memalukan.

"Zainut Tauhid adalah contoh pejabat publik yang tak punya etika dan tak lagi punya malu. Ia diberi posisi terhormat oleh PPP sebagai wakil menteri, tapi sibuk mengurus partai lain," kata Erwin dalam keterangannya, Sabtu (29/4/2023).

Lebih jauh, Erwin yang juga Wakil Ketua PW GMPI DKI Jakarta mendorong Zainut dicopot dari jabatan Wamenag. Sebab  sudah tidak lagi memiliki kriteria dan kepekaan untuk menjadi pejabat publik.

Baca Juga: Wamenag Zainut Tauhid Siap Tangani Masalah Radikalisme

"Jika punya etika, sudah seharusnya Zainut mundur dari kursi Wamenag, jika tidak harus segera dicopot dengan tidak hormat," kata Erwin.

Penulis : Iman Firdaus Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU