Sudah 3 Kader PDIP Ditegur Kehormatan Partai Gegara Bertemu Prabowo Subianto
Rumah pemilu | 20 Juli 2023, 08:30 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan telah mengagendakan pemanggilan terhadap Budiman Sudjatmiko pada awal Agustus 2023 mendatang.
Pemanggilan Budiman ini terkait pertemuannya dengan bakal Capres Partai Gerindra, Prabowo Subianto pada Selasa malam (18/7/2023).
Sebelum Budiman, Gibran Rakabuming Raka dan Effendi Simbolon pernah dipanggil dengan kasus yang kurang lebih sama.
Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI-P Komarudin Watubun mengingatkan DPP PDIP sudah menetapkan Ganjar Pranowo sebagi bakal capres yang diusung.
Menurutnya jika ada kader PDIP yang mendatangi bakal capres lain, sama saja memberi perlawanan terhadap keputusan partai.
Baca Juga: Budiman Bertemu Prabowo, PDIP: Itu Namanya Melakukan Perlawanan
Hal ini jugalah yang membuat Kehormatan PDIP akan memanggil Budiman untuk dimintai klarifikasi terkait pertemuannya dengan Prabowo meski bersifat pribadi.
Komarudin menegaskan sejatinya setiap kader harus mematuhi keputusan yang dibuat partai. Apalagi kader tersebut sudah lama berjuang bersama PDIP.
Ia juga heran kader sekelas Budiman tidak mengerti aturan dan keputusan partai terkait politik di Pilpres 2024. Untuk itu pihaknya mengagendakan pemanggilan Budiman pada awal Agustus mendatang.
"Jadi, ketika dia beranggotakan partai dan bicara masalah politik, kebijakan politik, terutama soal presiden, itu kan bicara soal urusan partai," ujar Komarudin saat dihubungi, Rabu (19/7/2023).
"Ketika kader mendatangi calon lain itu namanya melakukan perlawanan terhadap keputusan partai dan itu harus diminta pertanggungjawabannya," imbuhnya.
Baca Juga: Prabowo Subianto: Jika Ada Kesempatan, Saya Siap Ketemu Megawati!
Sebelum Budiman, Gibran Rakabuming Raka menjadi orang pertama yang dipanggil Bidang Kehormatan PDIP untuk dimintai klarifikasi terkait pertemuannya dengan Prabowo Subianto.
Pertemuan Gibran dengan Prabowo dilakukan di luar rumah dinas Gibran sebagai Wali Kota Surakarta.
Kala itu Gibran menjamu Prabowo di Angkringan Omah Semar, Kelurahan Jajar, Kecamatan Laweyan, Solo, Jumat malam (19/5/2023).
Tak lama setelah pertemuan tersebut Gibran mendapat peringatan dari DPP PDIP. Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meminta Gibran untuk waspada terhadap manuver politik.
Apalagi Solo menjadi kandang banteng PDIP, juga sekaligus bagian dari episentrum politik nasional.
Baca Juga: Momen Prabowo Sambut Kunjungan Politisi PDIP Budiman Sudjatmiko
Setelah Gibran giliran Effendi Simbolon yang dipanggil Bidang Kehormatan Partai. Effendi dipanggil setelah dirinya mengundang Prabowo Subianto di acara Rakernas Punguan Simbolon dohot Boruna Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (7/7/2023).
Dalam sambutannya Effendi menilai Prabowo cocok sebagai nakhoda, namun Effendi tidak menjelaskan maksud dari kata "nakhoda" itu.
Pernyataan tersebut dinilai seolah memperlihatkan perbedaan sikap pribadi Effendi dengan PDIP. Sebab, PDIP telah menetapkan Ganjar Pranowo menjadi bakal Capres.
Buntut pernyataan tersebut Effendi dipanggil ke kantor DPP PDIP.
Komarudin memberi peringatan keras kepada Effendi bahwa setiap orang yang memiliki kartu tanda anggota (KTA) PDIP, maka harus tunduk kepada aturan oraganisasi.
Baca Juga: Pengamat Politik: Usai Bertemu Jokowi, Wajah Surya Paloh Berbinar-binar Sekali | SATU MEJA
Jika hal tersebut dirasa berat, disarankan untuk menjadi orang bebas, dengan arti keluar dari keanggotaan PDIP.
"Jadi kalau mau jadi orang partai ya harus diatur oleh aturan partai, kalau mau jadi orang bebas silakan jangan berpartai," ujar Komarudin saat dihubungi terkait pemanggilan Effendi, Senin (10/7/2023).
Penulis : Johannes Mangihot Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV