Selain Istri, Wowon Pembunuh Berantai Juga Habisi Anak Tiri: Dia Mau Nikah Minta Biaya, Saya Pusing
Hukum | 14 Agustus 2023, 19:39 WIBBEKASI, KOMPAS.TV - Terdakwa Wowon Erawan alias Aki tidak hanya membunuh istrinya Ai Maimunah, tetapi ia juga menghabisi nyawa dua anak tirinya bernama Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17).
Ia pun mengungkapkan alasannya membunuh anak tirinya itu dalam persidangan lanjutan terkait kasus pembunuhan berantai yang menjeratnya di Pengadilan Negeri (PN) Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/8/2023).
Pria paruh baya yang berasal dari Desa Pakuhaji, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, itu membunuh anak tirinya karena tidak memiliki uang untuk membiayai pernikahannya.
Baca Juga: Alasan Wowon Pembunuh Berantai Mengontrak Rumah di Bekasi, Ternyata demi Membunuh Istrinya
Wowon yang bersaksi dalam persidangan tersebut awalnya membeberkan alasannya mengontrak sebuah rumah di Ciketing Udik, Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Ternyata, ia menyewa rumah pada akhir Desember 2022 itu hanya demi membunuh istrinya yang bernama Ai Maimunah.
Wowon mengaku sakit hati sehingga memutuskan untuk membunuh wanita berusia 40 tahun itu karena tidak dijenguk oleh korban Ai Maimunah ketika sedang sakit.
"Tujuan (selain mengontrak) ada lain ada tidak?" kata Hakim Ketua Suparna.
"Waktu dulu kan saya di rumah sakit, dia enggak nengok saya, saya sakit hati,” ucap Wowon.
Ia menambahkan, bahwa dirinya kemudian terpikir untuk membunuh istrinya dengan cara diracun lewat minuman.
Baca Juga: Cerita Wowon Tipu Siti yang Tergiur Penggandaan Uang dari Trik Amplop, saat Ditagih Korban Dibunuh
“Saya menyuruh Pak Solihin 'gimana kalau namanya Ai dikasih minum kopi saja pakai obat racun'," tutur Wowon.
"Tujuannya apa dikasih racun? Biar apa?" tanya hakim Suparna.
"Biar mati," jawab Wowon singkat.
Ketika Wowon menjawab demikian, ruang sidang seketika hening. Hakim ketua pun tampak tidak percaya dengan alasan Wowon tersebut.
Majelis hakim pun mencecar alasan lain Wowon membunuh istrinya. Ternyata, sakit hati Wowon bukan hanya tidak dijenguk, tetapi juga karena cemburu lantaran istrinya selingkuh.
"Kenapa kepikiran membunuh? Apa?" tanya hakim.
"Waktu dulu itu satu enggak dijenguk, keduanya dia banyak selingkuh," ujar Wowon.
Hakim kemudian mendalaminya bahwa perselingkuhan yang disebutnya itu apakah hanya pikiran atau memang melihatnya secara langsung.
Baca Juga: Janji Berikan Rp25 Juta, Duloh Ajak Mertua Wowon Berhubungan Intim Lalu Membunuhnya
"Itu hanya pikiran atau pernah melihat?" tanya hakim.
"Pernah melihat," jawab Wowon.
Tak cukup sampai di situ, hakim terus mencecar pertanyaan kepada Wowon mengapa tega membunuh sampai ke anak-anak Ai Maimunah, Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17).
"Kenapa sampai ke anak-anak juga dibunuh?" tanya Hakim.
"Ya karena waktu dulu anak tiri saya mau nikah, alasannya kan cuma minta biaya, saya cari ke mana, saya pusing," ujar Wowon.
Diberitakan Kompas.tv sebelumnya, Wowon bersama Solihin dan Dede didakwa melakukan pembunuhan berencana. Mereka kemudian didakwa melanggar Pasal 340 juncto Pasal 338 dan 339 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Ketiganya didakwa melakukan pembunuhan berencana terhadap Ai Maimunah (40), Ridwan Abdul Muiz (23), dan Muhammad Riswandi (17).
Baca Juga: Pengakuan Terbaru Wowon Bunuh Istri dan Mertuanya: Cemburu Korban Selingkuh hingga Tak Diberi Uang
Pembunuhan berantai ini terungkap setelah satu keluarga ditemukan tergeletak lemas di rumah kontrakan daerah Ciketing Udik, Bantargebang, Kota Bekasi.
Saat menyelidiki korban yang keracunan itulah, polisi kemudian menemukan fakta bahwa pelaku adalah komplotan pembunuh berantai yang melakukan penipuan dan pembunuhan.
Pelaku menipu para korban dengan modus mengaku memiliki kemampuan supranatural untuk memberikan kesuksesan dan kekayaan, serta menggandakan uang.
Para korban yang telah menyerahkan sejumlah uang kepada pelaku, kemudian menagih janji kesuksesan dan kekayaan tersebut. Saat itulah para korban dihabisi.
Dari penelusuran penyidik, terdapat lima korban yang tewas dibunuh di Cianjur, yakni Halimah, Noneng, Wiwin, Bayu (2), dan Farida. Kemudian, terdapat satu korban lain bernama Siti yang dikubur di Garut, Jawa Barat.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas.com, Kompas TV