> >

Mengenal Pakaian Demang Khas Betawi yang Dipakai Wapres Ma'ruf Amin Saat Hadiri Sidang Tahunan MPR

Humaniora | 16 Agustus 2023, 16:53 WIB
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR dan DPD Tahun 2023 mengenakan pakaian demang khas Betawi (Sumber: BPMI Setwapres via KOMPAS.Com)

JAKARTA, KOMPAS TV - Wakil Presiden Ma`ruf Amin mengenakan pakaian adat Demang khas Betawi di Sidang Bersama DPR dan DPD 2023 di Ruang Rapat Paripurna, Gedung Nusantara MPR/DPR/DPD, Rabu (16/8/2023) pagi.

Pakaian yang dikenakan Ma'ruf ini berupa atasan berwarna hitam yang dipadukan dengan kain tumpuk berwarna cerah dengan hiasan rantai di dada menemani lambang kepresidenan. Tidak hanya itu, Ma'ruf juga memakai peci dan celana warna hitam.

Pakaian Demang adalah pakaian tradisional Betawi yang biasanya dipakai dalam acara resmi, khususnya para laki-laki Betawi.

Pakaian Demang biasa dipadukan dengan memakai kain ujung serong atau kain dengan panjang tidak sampai lutut yang dibentuk menyerong atau miring.

Pakaian adat satu ini sering digunakan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) di kantor pemerintahan, acara pernikahan sebagai tamu atau wali, peringatan hari besar, menyambut tamu istimewa, dan acara-acara resmi lainnya. 

Baca Juga: Potret Megawati Hingga Jusuf Kalla Hadiri Sidang Tahunan MPR RI 2023

Sebagai lapisan dalam, pria Betawi menggunakan kemeja putih. Kemudian jas tutup berwarna hitam atau gelap digunakan setelah kemeja putih. 

Sebagai bawahan, digunakan celana pantalon berwarna senada dengan jas tertutup. Kemudian di pinggang dililitkan kain batik yang telah diatur sedemikian rupa dan panjangnya sampai paha. 

Aksesoris yang disematkan ke dalam saku jas hitam tersebut bernama jam rantai. Jam rantai hanya dipakai oleh pria dengan terbuat dari bahan logam emas yang menambah kelengkapan dan kemegahan dari pakaian adat tersebut.

Sebagai pelengkap, digunakan juga sepatu pantofel sebagai alas kaki yang selaras. Terakhir, penutup kepala berupa peci untuk menambah kesan berwibawa.

Penulis : Almarani Anantar Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU