> >

Soal Duet Ganjar-Anies, Pengamat Politik UGM: Kompatibel tapi Tidak Memungkinkan

Rumah pemilu | 24 Agustus 2023, 14:35 WIB
Foto arsip. Pertemuan tak terduga antara calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan bertemu dengan capres dari PDI Perjuangan Ganjar Pranowo di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (29/7/2023) malam. (Sumber: Tribunnews.com/Ibriza Fasti Ifhami)

YOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad mengungkapkan, duet antara bakal calon presiden (bacapres) Ganjar Pranowo dengan Anies Baswedan tidak memungkinkan.

Meski begitu, dosen Komunikasi Politik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisipol) UGM itu menilai keduanya kompatibel atau saling melengkapi.

"Ini kan dua karakter yang berbeda ya, yang merepresentasikan basis pemilih yang berbeda, kalau dilihat soal kecocokan, ya dua-duanya potensial, cocok," jawab Nyarwi kepada Kompas.tv, Rabu (23/8/2023) malam.

Direktur eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) itu menyebut, Anies merupakan tokoh yang gagasannya banyak diapresiasi oleh basis pemilih kalangan menengah atas dan perkotaan.

"Anies dikenal sebagai sosok capres yang intelektual, akademisi, pernah jadi Menteri Pendidikan, pernah jadi rektor dan banyak ide-ide demokrasi, moderat, dan seterusnya yang banyak diapresiasi kalangan menengah atas dan perkotaan," ujar Nyarwi. 

Baca Juga: Tanggapi Wacana Duet "Ganas", Anies Sebut Koalisi Dulu Baru Ada Pembahasan, Ganjar: Ide Kan Bebas

Sementara itu, ia menyebut Ganjar sebagai sosok eksekutor lapangan yang banyak didukung masyarakat pedesaan dan kelompok nasionalis, seperti halnya Presiden Joko Widodo atau Jokowi.

"Ganjar ini kan kita tahu sebagai orang eksekutor lapangan atau model gubernur yang ada kemiripan dengan Pak Jokowi yang itu kalau basis kalangan pemilihnya di pedesaan kuat dari kalangan nasionalis kuat," terangnya.

Dukungan partai bagi Ganjar, kata dia, tak hanya berasal dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), namun juga partai-partai politik nasionalis lainnya.

"Sementara kalau Anies kan dukungan dari pemilih muslim, perkotaan, kelas menengah juga cukup besar," terangnya.

"Saya kira kalau dari sisi kompatibilitas, dua-duanya kompatibel," imbuhnya.

Penulis : Nadia Intan Fajarlie Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Tribunnews


TERBARU