> >

Cegah Konflik Kepentingan, Mabes Polri Diminta Ambil Alih Kasus Tewasnya Brigadir Setyo Herlambang

Hukum | 27 September 2023, 05:15 WIB
Brigadir Setyo Herlambang yang ditemukan tewas di kamar di rumah dinas Kapolda Kaltara, Jumat (22/9/2023). (Sumber: TribunJateng.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Mabes Polri diminta mengambil alih kasus kematian Brigadir Setyo Herlambang, pengawal pribadi Kapolda Kalimantan Utara (Kaltara) Irjen Daniel Adityajaya.

Pengamat kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies, Bambang Rukminto menjelaskan, langkah tersebut perlu ditempuh demi menghindari konflik kepentingan dalam penyelidikan kasus. 

Mengingat, Setyo tewas di rumah dinas Kapolda Kaltara dan penyelidikan kasus dipegang oleh Polda Kaltara. 

Selain menarik kasus ke Mabes Polri, Bambang juga menyarankan ada keterlibatan pihak eksternal dalam proses pengusutan kasus tersebut. Hal ini untuk memfasilitasi kejanggalan yang dirasakan keluarga. 

"Jadi bila ada kejanggalan-kejanggalan yang dirasakan keluarga, pelibatan lembaga eksternal lain yang dianggap lebih independen dari Kompolnas atau Komnas HAM juga bisa dilakukan," ujar Bambang saat dikonfirmasi, Selasa (26/9/2023), dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Keluarga Pengawal Pribadi Kapolda Kaltara yang Tewas dengan Luka Tembak Minta Autopsi Ulang

Bambang menambahkan, berkaca dari kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Polri harus hati-hati dalam mengungkap kasus ini. 

Transparansi penyelidikan dan keterbukaan sangat penting dilakukan agar asumsi publik terhadap kasus ini tidak mengarah ke kasus pembunahan Brigadir Yosua. 

Untuk itu, Bareskrim Polri yang sudah punya pengalaman menangani kasus Brigadir Yosua perlu turun tangan mengambil alih kasus kematian Brigadir Setyo.

"Agar tak memunculkan asumsi adanya conflict of interest dari pihak Polda Kaltara, memang sebaiknya Mabes Polri mengambil alih kasus ini," ujar Bambang. 

Brigadir Setyo tewas bersimbah darah di dalam kamar di rumah dinas Kapolda Kaltara Irjen Daniel Adityajaya.

Baca Juga: Polisi Ungkap CCTV di Rumah Dinas Kapolda Kaltara, Brigadir Setyo Keluar Masuk Kamar sebelum Tewas

Tepat di samping jenazah, dilaporkan tergeletak senjata api jenis HS-9 dengan nomor senpi HS178837, inventaris dinas.

Sang ajudan Kapolda Kaltara ini ditemukan meninggal dunia di kamar rumah dinas ajudan pada Jumat (22/9) sekira pukul 13.10 WITA. 

Brigadir Setyo yang bertugas sebagai pengawal pribadi ini diduga tewas karena kecelakaan saat membersihkan senjata yang dipegangnya.

Hasil autopsi yang dilakukan di RS Bhayangkara Semarang menemukan luka tembak pada dada sisi kiri yang menjadi penyebab kematian Brigadir Setyo. 

Kemudian hasil pemeriksaan forensik rekaman CCTV memperlihatkan Brigadir Setyo terlihat keluar dan masuk kamar sebelum ditemukan tewas bersimbah darah.

Baca Juga: 13 Polisi Diperiksa, Kasus Kematian Pengawal Kapolda Kaltara Brigadir Setyo akan Naik ke Penyidikan

Rekaman CCTV yang terletak di samping rumah dinas Kapolda Kaltara juga memperlihatkan adanya proyektil peluru yang keluar dari jendela kamar.

Kepala Bidang Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat menjelaskan, proyektil peluru tersebut keluar dari jendela kamar rumah dinas Kapolda Kaltara pada pukul 12.39 lewat 38 detik. 

Namun, Budi menyebut waktu pada rekaman CCTV itu memiliki durasi yang berbeda dengan waktu jam yang sebenarnya, yaitu selama 20 menit.

"Dalam kamar itu, mendiang hanya seorang diri tanpa ada orang lain berdasarkan rekaman CCTV," ujar Budi saat jumpa pers di Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Senin (26/9/2023).

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU