> >

Hasto PDIP Singgung Kecurangan: Siapa Berproses Politik dengan Menanam Angin, akan Menuai Badai

Rumah pemilu | 21 Oktober 2023, 18:34 WIB
Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDI Perjuangan atau PDIP Hasto Kristiyanto di DPP PDIP, Rabu (18/10/2023). (Sumber: Fadel Prayoga/Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menyatakan bahwa siapa yang berproses dalam politik dengan cara-cara curang akan memperoleh bencana. Hal tersebut disampaikan Hasto dengan peribahasa "siapa menabur angin, akan menuai badai."

"Siapa yang berproses dengan cara tidak benar, siapa yang berproses dengan menanam angin, akan menuai badai," kata Hasto saat bertemu awak media di Media Centre Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Jakarta, Jumat (20/10/2023).

Pernyataan tersebut disampaikan Hasto di tengah isu anak Presiden RI Joko Widodo sekaligus Wali Kota Solo Gibran Gibran Rakabuming Raka menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto. Gibran sendiri diusung menjadi bakal cawapres Prabowo oleh Partai Golkar pada Sabtu (21/10).

Baca Juga: Hasil Pemeriksaan Kesehatan Anies-Muhaimin Diserahkan ke KPU setelah Seluruh Paslon Menjalani Tes

Hingga berita ini diturunkan, belum diketahui apakah Gibran akan menjadi bakal cawapres Prabowo Subianto menyusul putusan Mahkamah Konstitusi yang mengizinkan kepala daerah maju sebagai capres/cawapres kendati belum berusia 40 tahun.

Sebelumnya, PDIP menunjuk Gibran sebagai juru bicara TPN Ganjar-Mahfud. Hal ini tertuang dalam surat instruksi dari DPP PDIP tertanggal 19 Oktober yang memuat daftar nama kepala daerah kader PDIP.

Meskipun demikian, Ketua DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Achmad Baidowi menyebut penunjukan itu tidak menjadi masalah jika Gibran diusung sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo.

“Kan ketika disusun oleh PDIP mengusulkan kepala daerah kan sudah lama, faktanya Gibran adalah wali kota yang diusung oleh PDIP. Kalau hari ini ternyata sudah menjadi kader Golkar dan menjadi cawapres dari pasangan lain, ya tentu otomatis akan dicoret dari tim pemenangan,” kata Baidowi.

“Kan nggak mungkin, di sisi lain jadi cawapres, di sisi lain menjadi tim pemenangan. Itu sesuatu yang mustahil, hidup di dua alam dalam politik,” sambungnya.

Di lain sisi, Hasto menyebut Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang dapat membangun masa depan bangsa. Sehingga, menurutnya, "cara-cara curang" dalam berpolitik harus dihindari semua pihak.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV


TERBARU