> >

Cak Imin Sebut Wilayah Solo Raya sebagai Dapil Neraka, Bacaleg PKB Mengaku Tertantang

Rumah pemilu | 4 November 2023, 09:12 WIB
Bakal Cawapres dari Koalisi Perubahan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (3/11/2023). (Sumber: Tangkapan layar Youtube Kompas TV)

SOLO, KOMPAS.TV - Ketua Umum Partai Kebangkitan banga (PKB), Muhaimin Iskandar berpendapat wilayah Solo Raya merupakan daerah pemilihan (dapil) neraka.

Hal itu disampaikan Cak Imin, sapaan akrab Muhaimin Iskandar di Solo, Jumat (3/11/2023) malam, saat memperkenalkan Bakal Calon Legislatif (Bacaleg) yang anggota Komisi VI DPR RI, Luluk Nur Hamidah.

"Saya perkenalkan yang mendampingi saya Komisi VI sekarang, dari dapil Sragen, Wonogiri, Karanganyar saat ini. Ini PKB tahun ini dapat,” kata dia.

“Ini (Solo Raya) termasuk 'Dapil Neraka' karena sama di sini (Solo) juga kan ya. Semoga ada AMIN (Anies-Cak Imin) jadi dapil surga,” kata Cak Imin, dikutip Kompas.com.

Baca Juga: Ini Alasan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin Nyatakan Dukungan ke Anies-Muhaimin

Walaupun menyebut Solo Raya sebagai dapil neraka, Cak Imin mengaku bersyukur karena masih ada anggota legislatif dari PKB dan NasDem di sana.

"Ya Solo Raya ini basis PDIP kira-kira gitulah (dapil neraka). Bersyukur masih ada caleg dari Nasdem dapat dari sini, PKB juga dapat. Tentu mayoritas DPR-nya PDI-P," ujarnya. 

Menanggapi pernyataan Cak Imin yang menyebut Solo Raya sebagai dapil neraka, Ketua DPP PKB sekaligus anggota Komisi IV Fraksi PKB DPR RI, Luluk Nur Hamidah mengaku tertantang.

Menurutnya, istilah dapil neraka menjadi tantangan bagi dirinya, karena Jawa tengah masih didominasi oleh PDI-P.

"Ini kan merah banget, Pastinya panas. Tantangannya sangat dominan jadi tidak leluasa untuk mengeluarkan ekspresi,” tuturnya.

“Tidak mudahnya membangun kerja sama dengan kepala daerah, jadi terhambat," kata Luluk Nur Hamidah, usai mendampingi Cak Imin.

Baca Juga: Tak Jadi Gabung Koalisi Indonesia Maju, Muhaimin Mengaku Bersyukur

Luluk mengaku bertekad mengubah daerah Jateng dari warna merah PDI-P menjadi hijau PKB. 

“Kita ingin membuat keseimbangan merah kehijauan, kehijaun PKB punya kursi kebih banyak di sini. Sehingga masyarakat lebih punya banyak pilihan," ujarnya. 

"Masyarakat butuh saluran yang berbeda, ketimbang selama ini sudah dominan," tuturnya.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU