> >

Masyarakat Diimbau Waspada, BPBD Ungkap Provinsi yang Terdampak Musim Hujan

Peristiwa | 10 November 2023, 04:30 WIB
Ruas jalan yang menghubungkan Provinsi Sumatera Barat dengan Bengkulu tertimbun longsor yang terjadi di Kelok Jariang kilometer 26, Bungus Teluk Kabung, Padang. (Sumber: Antara Ho BPBD Padang)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengidentifikasi awal musim hujan yang terjadi pada Oktober hingga Desember tahun 2023.

Lebih spesifik, wilayah di utara khatulistiwa Indonesia telah merasakan pergantian musim ini lebih dulu.

Sementara itu, daerah-daerah di selatan khatulistiwa seperti Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara dijadwalkan untuk menyusul pada bulan November dan Desember.

Baca Juga: Peringatan Dini Cuaca Ekstrem BMKG Sepekan Kedepan, 26 Wilayah Ini Berpotensi Alami Hujan Lebat

Faktor Penyebab Perbedaan Awal Musim Hujan

Penyebab dari variabilitas ini terletak pada angin muson timur yang bertiup dari Australia, membawa sedikit atau bahkan tidak ada uap air, sehingga pembentukan awan hujan menjadi terhambat.

Hal ini mengakibatkan perbedaan waktu kedatangan musim hujan di berbagai wilayah Indonesia.

Puncak musim hujan diantisipasi akan terjadi pada Januari dan Februari tahun 2024, yang memerlukan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dari masyarakat serta pihak terkait guna menghadapi potensi bencana yang mungkin timbul.

Baca Juga: Update Gunung Slamet: BPBD Purbalingga Imbau Warga Tak Beraktivitas di Radius 2 Km dari Puncak

Daerah Rawan Bencana Hidrometeorologi

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, menyoroti beberapa provinsi yang memiliki risiko tinggi terhadap bencana hidrometeorologi, termasuk banjir, banjir bandang, longsor, dan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi selama musim hujan.

"Data historis kita menunjukkan, beberapa provinsi berikut merupakan daerah dengan tingkat kejadian bencana hidrometeorologi basah paling tinggi di Indonesia," ungkapnya dikutip dari Kompas.com, Selasa (7/11/2023).

  • Aceh
  • Sumatera Utara
  • Sumatera Barat
  • Jawa Barat
  • Jawa Tengah
  • Jawa Timur
  • Kalimantan Selatan
  • Sulawesi Selatan

Dengan mengacu pada data historis, daerah-daerah tersebut memiliki frekuensi kejadian bencana hidrometeorologi yang lebih tinggi dibandingkan wilayah lain di Indonesia.

Masyarakat di Indonesia, khususnya di daerah rawan bencana, disarankan untuk mengambil langkah-langkah pencegahan sejak dini.

Baca Juga: Bupati Jember Resmikan Jembatan Kali Tengah, Penopang Ekonomi Pedesaan

Kerjasama antara lembaga pemerintah, komunitas lokal, dan individu sangat penting untuk meminimalisir dampak yang mungkin terjadi.

Kesiapan logistik, pengetahuan pertolongan pertama, dan rencana evakuasi harus menjadi bagian dari persiapan menghadapi musim hujan yang berpotensi membawa bencana.

 

Penulis : Danang Suryo Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU