> >

Nasib Pilot Susi Air setelah Panglima TNI Yudo Margono Pensiun

Politik | 14 November 2023, 09:49 WIB
Kondisi pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera oleh kelompok kriminal bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya. (Sumber: Istimewa)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyerahkan proses pembebasan pilot Susi Air Philips Mark Mehrtens kepada KSAD Jenderal TNI Agus Subiyanto, calon panglima TNI yang sudah melewati uji kelayakan dan kepatutan di DPR. 

Yudo menjelaskan, sejak diketahui Mehrtens menjadi korban penyanderaan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya, TNI selalu menahan diri untuk tidak melakukan operasi penyanderaan. 

Menurut Yudo, TNI punya kemampuan dan sudah mengetahui posisi Mehrtens dan KKB di Papua. Namun langkah tersebut tidak diambil mengingat pemerintah mengedepankan dialog.

"Kenapa enggak menggunakan kekuatan militer? Ini yang selalu saya antisipasi. Saya bisa, saya punya kemampuan, saya tahu posisinya, tapi nanti masyarakat yang jadi korban. Tentunya saya memikirkan, lebih baik ya kita dialog," ujar Yudo usai acara penghargaan bagi prajurit di Balai Samudra, Jakarta, Senin (13/11/2023).

Baca Juga: Direstui Komisi I DPR, Jenderal Agus Subiyanto akan Disahkan Jadi Panglima TNI 21 November

Yudo menjelaskan, dirinya selalu menyikapi setiap perkembangan dan mendapat informasi mengenai Mehrtens di Papua. Termasuk perkembangan dialog dengan KKB. 

Ia juga sudah meminta para komandan dan panglima di lapangan untuk tidak terpancing emosi yang bisa berdampak terhadap masyarakat dan juga proses dialog yang dilakukan. 

Menurutnya, semua proses tersebut sudah dijalankan agar pembebasan pilot Susi Air berjalan dengan lancar dan damai. 

Namun untuk ke depannya, Yudo menyerahkan sepenuhnya kepada Panglima TNI baru yang akan dilantik oleh Presiden Jokowi. 

"Ya tentunya apa-apa yang telah kami lakukan, yang kami deteksi, yang telah kami prediksi, semuanya tentunya nanti akan saya serahkan pada Jenderal Agus Subiyanto untuk ditindaklanjuti, terutama para komandan dan panglima yang di lapangan," ujar Yudo. 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas TV/Kompas.com


TERBARU