> >

Di Kongres HMI Jokowi Ingatkan Hati-hati Pilih Pemimpin, Tantangan ke Depan Datang dari Eksternal

Politik | 24 November 2023, 22:48 WIB
Presiden Joko Widodo memberi sambutan sekaligus membuka Kongres XXXII Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Musyawarah Nasional (Munas) XXV Kohati di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, Jumat (24/11/2023). (Sumber: YouTube Sekretariat Presiden)

KUBU RAYA, KOMPAS.TV - Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan berhati-hati dalam memilih pemimpin. 

Hal itu disampaikan Jokowi saat memberi sambutan  pembukaan Kongres XXXII Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Musyawarah Nasional (Munas) XXV Kohati di Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat (Kalbar), Jumat (24/11/2023).

Hadir dalam acara tersebut Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara Anas Urabaningrum, Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang, Menteri Investasi Indonesia merangkap Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia. 

Presiden Jokowi menjelaskan Pemilu 2024, 2029, 2034 sangat menentukan untuk Indonesia bisa melompat menjadi negara maju atau tidak. 

Sebab Indonesia punya peluang menjadi negara maju dan kesempatan itu hanya ada satu kali dalam sebuah peradaban negara. 

Baca Juga: Jokowi: Pilih Anies, Prabowo, Ganjar Silakan, Kehendak Allah dan Rakyat

Jokowi mengingatkan di tahun 1950-an dan 1960-an negara-negara di Amerika Latin sudah menjadi negara berkembang, namun hingga saat ini tetap menjadi negara berkembang. Bahkan ada yang sampai menjadi negara miskin. 

Presiden tidak menginginkan kemajuan Indonesia yang saat ini sudah terbangun menjadi sia-sia karena perpecahan dan kesalahan memilih pemimpin.

Jokowi menilai Indonesia punya peluang dan kesempatan menjadi negara maju. Jika peluang dan kesempatan yang saat ini dimiliki tidak digunakan sebaik-baiknya, sulit bagi Indonesia masuk ke jajaran negara maju. 

"Sering saya bicara bolak-balik hati-hati memilih pemimpin. Tapi semuanya kita serahkan kepada rakyat, karena yang punya kedaulatan adalah rakyat. Siapapun yang saudara pilih pertama itu kehendak Allah yang kedua memang kehendak rakyat," ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.

"Mau memilih Pak Anies silahkan, mau memilih Pak Prabowo silahkan. Mau memilih Pak Ganjar silahkan. Asal jangan pilih Pak Bahlil, karena semuanya nanti akan ditentukan oleh rakyat di 14 Februari yang akan datang," sambung Jokowi. 

Baca Juga: [FULL] Sambutan Jokowi Buka Kongres HMI ke-32: Singgung Soal Situasi Geopolitik Dunia

Tantangan dari Eksternal

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU