> >

TPN Ganjar-Mahfud: Dibanding Orde Baru, Tidak Ada Apa-apanya Kebaikan Jokowi soal Pembangunan

Politik | 17 Januari 2024, 11:51 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih berada di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, pada Kamis (2/11/2023). (Sumber: BPMI Setpres)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud menilai apa yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi bagi negara tidak lebih baik dari jaman orde baru (Orba).

Hal tersebut disampaikan oleh Yusuf Lakaseng yang juga Juru Bicara TPN dalam dialog di Sapa Indonesia Pagi KompasTV, Rabu (17/1/2024).

“Kalau orang bilang Jokowi sudah bagus kita hormati pendapat itu, tapi dibanding orde baru tidak ada apa-apanya kebaikan Jokowi dalam soal Pembangunan,” tegas Yusuf Lakaseng.

Baca Juga: Jubir: TPN Ganjar-Mahfud Tidak Kehilangan Maruarar Mundur dari PDI-P, Tidak Berperan Signifikan

“Ingat, orde baru runtuh ketika Pak Harto mulai mendelegitimasikan KKN, anak-anaknya mulai berbisnis, kemudian mengkangkangi demokrasi dan semenjak itu ada perlawanan sistematis dari rakyat kepada dia. Nah Jokowi juga begitu. Ketika melakukan hal semacam itu, maka kita nilai ini tidak bisa lagi jadi role model. Mana ada pemimpin yang baik membunuh rahim yang dimana ia lahir sendiri.”

Maka itu Yusuf menilai tidak masalah dengan mundurnya Maruarar Sirait dari PDI Perjuangan yang mengaku mengikuti langkah Jokowi.

“Saya kira itu adalah satu argumentasi politik legal saja, mungkin Ara (Maruarar Sirait-red) ada hal-hal lain yang tidak bisa dia ungkapkan di publik, dan saya memaklumi sebagai sebuah strategi politik biasanya saja, tidak ada pengaruhnya sama sekali kepada Ganjar-Mahfud,” ujar dia.

Baca Juga: Projo: Maruarar Mundur dari PDIP Kabar Gembira untuk Barisan Pak Jokowi

Bahkan, sambung Yusuf, TKN tidak merasa khawatir untuk kemenangan Ganjar-Mahfud di daerah-daerah yang menjadi basis massa dari Maruarar Sirait.

“Ya sama sekali tidak (khawatir), banyak orang lain yang bahu-membahu memenangkan Ganjar-Mahfud, jadi kita lihat saja untuk membuktikan secara sahih Ara ini berpengaruh atau tidak di Majalengka, kita lihat hasil pemilu di 14 Februari 2024, itulah cara mengukur yang paling objektif,” ungkap Yusuf.

 

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU