> >

Waspada Siklon Tropis Anggrek, BMKG: 31 Wilayah Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem 19-20 Januari 2024

Peristiwa | 19 Januari 2024, 07:14 WIB
Ilustrasi hujan petir. Peringatan dini cuaca ekstrem 19-20 Januari 2024 (Sumber: Bing Image Creator)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang akan melanda sejumlah wilayah di Indonesia hari ini, Jumat (19/1/2024) dan besok, Sabtu (20/1).

BMKG mengatakan beberapa wilayah Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat, petir, dan angin kencang hari ini dan besok.

BMKG menjelaskan, cuaca ekstrem itu disebabkan oleh Siklon Tropis Anggrek yang terpantau di Samudera Hindia barat daya Bengkulu dengan kecepatan angin maksimum 40 knot, tekanan 997 hPa, dan pergerakan ke arah selatan barat daya.

Siklon Tropis Anggrek membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Samudra Hindia sebelah barat Lampung, di sekitar siklon tropis, serta menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) di sekitar siklon tropis.

BMKG memprakirakan, intensitas Siklon Tropis Anggrek akan meningkat dalam 24 jam ke depan. Selain itu, juga ada Bibit Siklon Tropis 99S terpantau berada di daratan Australia bagian utara.

Baca Juga: Balita di Cisarua Tewas Akibat Tersengat Tawon, Ternyata Begini Kronologinya!

"Kecepatan angin maksimum sistem ini mencapai 20 knot dengan tekanan minimum 992 hPa dan pergerakan ke arah timur. Sistem ini menginduksi peningkatan kecepatan angin lebih dari 25 knot (low level jet) dari laut Timor hingga Australia bagian utara. Potensi bibit untuk menjadi siklon tropis dalam 24 jam ke depan berada dalam kategori kecil," tulis BMKG.

Sirkulasi siklonik juga terpantau di Kalimantan Barat yang membentuk daerah perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di Laut Natuna dan Kalimantan Barat.

Daerah konvergensi lain, kata BMKG, terpantau memanjang dari Laut China Selatan hingga Semenanjung Malaysia, Selat Malaka, Jambi, Laut Jawa, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, Sulawesi Tenggara, Laut Flores, Papua, dan Laut Timor.

BMKG mengungkapkan, terdapat daerah pertemuan angin (konfluensi) yang terpantau berada di Malaysia dan Kalimantan Selatan. Konfluensi juga terpantau berada dari Laut Jawa hingga Laut Arafuru.

Penulis : Dian Nita Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas TV


TERBARU