> >

Bawaslu Sebut Sebaran Berita Hoaks di Pemilu 2024 Mengancam Demokrasi

Rumah pemilu | 19 Januari 2024, 17:46 WIB
Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja usai acara Sosialisasi SIETIK DKPP di Jakarta, Senin (18/12/2023). (Sumber: ANTARA FOTO/Hreeloita Dharma Shanti)

JAKARTA, KOMPAS TV - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja menyebut penyebaran berita hoaks di Pemilu 2024, mengancam demokrasi di Indonesia. 

Sebab, banyak perpecahan terjadi di masyarakat hanya karena masyarakat menerima informasi hoaks kepemiluan secara mentah-mentah.

Bagja mencontohkan, suasana ketika Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. 

Baca Juga: Menkominfo Sebut akan Terjadi Peningkatan Berita Hoaks Jelang Pencoblosan Pemilu 2024

Kala itu, masa pendukung salah satu paslon Gubernur, terdoktrin politik yang dibalut ayat agama, sehingga terjadi konflik sosial.

"Teman-teman mahasiswa harus berfikir rasional. Jangan 'kemakan' berita hoaks, sehingga memicu konflik sosial," kata Bagja seperti dikutip dari laman bawaslu.go.id, Kamis (18/1/2024).

Bagja meminta generasi muda untuk bekerja sama dengan pihaknya dalam mengentas informasi hoaks terkait pemilu.

Misalnya, dengan melaporkan kepada Bawaslu apabila menemukan informasi hoaks terkait kepemiluan. 

Karena Bawaslu sudah menjalin kerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, seperti Kemenkominfo dan aplikasi media sosial.

"Laporkan kepada kami (Bawaslu) jika ada masalah terkait hoaks kepemiluan," katanya. 

Penulis : Fadel Prayoga Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU