> >

Soal Guru Besar Ramai-ramai Kritik Jokowi, Sri Sultan: Ndak Apa-apa, Punya Aspirasi Kan Boleh

Politik | 7 Februari 2024, 08:48 WIB
Sri Sultan Hamengkubuwono X di Kompleks Kepatihan, Yogyakarta, pada Senin (4/12/2023) menanggapi soal tudingan politik dinasti dari politisi Partai Solidaritas Indonesia, Ade Armando. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X buka suara terkait sejumlah guru besar dari berbagai universitas di Indonesia, baik negeri maupun swasta yang menyampaikan kritik kepada pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi. 

Sultan mengaku menghormati aspirasi yang disampaikan oleh para guru besar tersebut.

Menurutnya, apa yang disampaikan para guru besar sah-sah saja dalam sebuah negara demokrasi. 

“Ya itu urusannya guru besar, ndak apa-apa tho. Punya aspirasi kan boleh,” kata Sultan di Bentara Budaya Jakarta, Palmerah, Jakarta, Selasa (6/2/2024) malam.

Baca Juga: Polisi Akui Minta Rektor Unika Buat Video: Cuma untuk Serukan Pemilu Damai, Bukan Apresiasi Jokowi

Namun demikian, ia enggan berkomentar ketika ditanya soal apa saja yang dibahas dalam pertemuannya dengan Jokowi di Keraton Kilen, Yogyakarta, 28 Januari 2024.

“Enggak, enggaklah,” katanya singkat dikutip dari Kompas.com.

Adapun Jokowi mengaku membahas banyak persoalan bangsa saat bertemu dengan Sultan Hamengku Buwono X. 

Mantan Wali Kota Solo itu membeberkan diskusinya dengan Sultan terkait dengan persoalan ekonomi global, ekonomi nasional, dan politik nasional.

Di sisi lain, Sultan juga sudah bertemu dengan ketiga calon presiden (capres) yang bakal berkontestasi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Pertama, menerima kunjungan capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo pada 27 Desember 2023.

Kemudian menerima kedatangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pada 22 Januari 2024.

Baca Juga: Banyak Guru Besar Kritik Jokowi, Eks Panglima: TNI-Polri di Mana Kau Saat Negara Akan Tercabik-cabik

Terakhir, Sultan menerima kunjungan dari capres nomor urut 1 Anies Baswedan pada 24 Januari 2024.

Adapun semua pertemuan berlangsung tertutup dan berlangsung di Kantor Gubernur DIY, Kepatihan, Yogyakarta.

Sementara itu, saat ini Jokowi tengah mendapatkan kritik dari sejumlah guru besar universitas.

Sikap pernyataan akademisi dimulai dari sivitas akademika Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 31 Januari 2024.

Kemudian, disusul Universitas Islam Indonesia (UII), Universitas Indonesia (UI), dan diikuti beberapa kampus lainnya.

Yang terbaru, ada sivitas akademika Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta dan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta yang juga menyampaikan kritik kepada pemerintah.

Secara umum, para guru besar mengkritik penguasa karena dianggap tidak menjalankan demokrasi dengan baik dan banyak mengesampingkan atau melanggar etika.

Baca Juga: Guru Besar Berbagai Kampus Ramai-ramai Kritik Jokowi, Bahlil: Ini Skenario, Kita sudah Paham Betul

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas.com


TERBARU