> >

KSP: Istana Beri Atensi Serius Gejolak Guru Besar Nyatakan Pendapat ke Presiden Jokowi

Politik | 8 Februari 2024, 13:24 WIB
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan keterangan pers di Istana Negara Jakarta terkait rekruitmen CASN 2024, Jumat (5/1/2024). (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Pihak Kantor Staf Presiden (KSP) menyebut bahwa Istana membahas serius reaksi keresahan sejumlah guru besar dari berbagai universitas kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Demikian Pelaksana Tugas Deputi V Kantor Staf Presiden Rumadi Ahmad mengungkapkan dalam Dialog Satu Meja the Forum, Rabu malam (7/2/2024).

“Kami di Kantor Staf Presiden memberikan atensi yang serius, sebenarnya ini, gejolak apa yang terjadi kemudian para guru besar yang biasanya hidup di kampus, mengajar, tiba-tiba keluar turun gunung menyatakan pendapat, ini kan pasti ada sesuatu yang harus kita lihat,” kata Rumadi Ahmad.

“Kami mendiskusikan ini sangat serius dan kami mendapatkan arahan dari kepala staf supaya proses ini diikuti meskipun nanti di ujungnya adalah presiden,” ungkapnya.

Baca Juga: Guru Besar UGM: Jokowi Mencla-mencle, Sebagai Seorang Kepala Negara Itu Sabdo Pandito Ratu

Rumadi lebih lanjut menyampaikan, Kantor Staf Presiden juga memberikan apresiasi dan mengucapkan terima kasih kepada para guru besar dari beberapa macam kampus yang bersuara tentang keresahan yang dialami.

Bagi pihak Istana, lanjut Rumadi, apa yang disampaikan para guru besar merupakan hal sehat dalam berdemokrasi.

“Saya kira ini suatu hal yang sehat dalam situasi demokrasi, kalau kita menyatakan keprihatinan terhadap demokrasi sebenarnya ruang yang diberikan oleh negara ini terhadap kebebasan berpendapat para guru besar dengan menyatakan apa yang menjadi keresahannya itu justru menunjukkan bahwa demokrasi kita hidup,” ujar Rumadi.

“Tidak ada pembungkaman terhadap suara para guru besar. Jadi kami ingin memastikan bahwa proses yang terjadi sekarang ini adalah bagian dari demokrasi yang harus kita hargai. Kami terima kasih karena memang suara moral kemudian kontrol publik saya kira merupakan sesuatu yang harus ada dalam negara demokrasi,” tuturnya.

Terlepas dari itu, Rumadi menilai Presiden Jokowi sebenarnya mendengar reaksi keresahan sejumlah guru besar dari berbagai universitas.

Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Deni-Muliya

Sumber : Kompas TV


TERBARU