> >

BEM SI Desak Jokowi Minta Maaf sudah Rusak Demokrasi, Pengamat: Ini Gerakan Moral untuk Pemilu 2024

Politik | 9 Februari 2024, 07:10 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi saat di Auditorium Universitas Tadulako, Kota Palu, Sulawesi Tengah, Rabu (30/8/2023). (Sumber: BIRO PERS SEKRETARIAT PRESIDEN/RUSMAN)

Di kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi prayitno menilai, sangat wajar jika mahasiswa turun ke jalan dan mengingatkan pemerintah untuk netral di Pemilu 2024.

Baca Juga: Jokowi Sebut Tak Akan Kampanye, Timnas AMIN: Mudah-mudahan Diikuti dengan Tindakan

Menurut Adi, desakan masyarakat akademik dari berbagai kampus, termasuk demo BEM SI sebagai wujud kekecewaan dan ekpresi amarah melihat situasi menuju hari pencoblosan pada 14 Februari nanti. 

Di sisi lain tuntutan dari mahasiswa sebenarnya sering diutarakan di setiap tahapan Pemilu, dari pendaftaran hingga masa kampanye saat ini. 

Misalnya meminta presiden netral dan tidak cawe-cawe dalam pemilu, mengimbau apratur pemerintah tidak mobilisasi untuk memenangkan Paslon tertentu dan meminta penyelenggara pemulu proporsional.

"Ini selalu diulang, tapi menjadi ramai saat guru besar dan mahasiswa menunjukkan ada sesuatu yang mendesak supaya Pemilu 2024 demokrasi kita berjalan stabil. Secara prinsip gerakan ini gerakan moral supaya Pemilu kita berjalan dalam relnya," ujar Adi. 

 

Penulis : Johannes Mangihot Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU