> >

Megawati Ungkap Alasan Tak Tarik Mundur Kader PDIP di Kabinet Jokowi, Singgung Etika Berpolitik

Politik | 9 Februari 2024, 07:20 WIB
Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dalam wawancara eksklusif di program ROSI yang ditayangkan KOMPAS TV, Kamis (8/2/2024). (Sumber: KOMPAS TV)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Ketua Umum (Ketum) PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengungkap alasannya tak menarik mundur para kadernya yang menjadi menteri di Kabinet Indonesia Maju pimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut, kata dia, merupakan etika berpolitik, sehingga tak asal masuk di kabinet hanya untuk sekadar mencari kedudukan.

"Bagi saya, itu (menteri PDIP tidak mundur) adalah etika, etika berpolitik. Apa? Harus punya track record (rekam jejak, red) politik," kata Presiden ke-5 RI itu dalam wawancara eksklusif di program ROSI yang ditayangkan KOMPAS TV, Kamis (8/2/2024) malam.

Ndak bisa lho, kamu asal masuk terus kamu cuma mencari kedudukan saja, no. Ada disiplinnya, itu etika. Ada moralnya, enggak boleh berantem kamu satu sama lain,” jelasnya.

Baca Juga: Ramai Isu Menteri Mundur dari Kabinet Jokowi, Megawati: Saya Bilang ke Para Menteri PDI-P, Stay

Ia pun menengingatkan penggantian menteri tidak dapat dilakukan secara asal-asalan.

Megawati mengaku tak keberatan jika pengganti menteri dapat membawa perubahan baik dalam kabinet di tengah masa jabatan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin yang hanya tersisa sekitar delapan bulan.

"Ganti orang itu gampang, 5 menit asal sumpah jabatan selesai. Tapi dari sisi pengalaman saya, paling tidak kalau terjadi perubahan 6 bulan saja dia sudah mampu dan tahu fragmentasi dan lain sebagainya. It's okay," ujarnya.

“(Jika tidak) yang bahaya bukannya apa, kan bangsa dan negara. Apa nggak begini (tidak stabil)."

Ia juga membeberkan alasan lain meminta para kader PDIP tetap berada di Kabinet Indonesia Maju yaitu karena pekerjaan mereka bukan semata-mata membantu Jokowi tetapi institusi kepresidenan itu sendiri.

"Karena presiden itu banyak orang mikir kan, presiden itu institusi. Kita suka lupa republik ini dibuat dengan dua hal yaitu ketatanegaraan dan ketatapemerintahan,” tegasnya.

Baca Juga: Wacana Mundur Menteri Jokowi, Pengamat Ingatkan Berakhirnya Orde Baru Dimulai saat 14 Menteri Mundur

 

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU