> >

Kapolri Persilakan Warga Demo di Jalan jika Tak Puas Hasil Pemilu: tapi Jangan Anarkis

Rumah pemilu | 14 Februari 2024, 16:23 WIB
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) pada masa Pemilu sampai saat ini dalam situasi aman dan terkendali, Rabu (14/2/2024). (Sumber: Syakirun Niam/Kompas.com)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kapolri Jenderal Listyo Sigit mempersilakan para pihak yang tidak puas atas hasil Pemilu 2024 berdemonstrasi turun ke jalan. Namun, Listyo Sigit mengingatkan agar tidak anarkis jika menggelar aksi protes tersebut.

"Turun ke jalan boleh. Namun, tentunya dilakukan secara terukur, tidak anarkis dan membahayakan masyarakat dan orang lain," kata Kapolri usai meninjau kesiapan Pasukan Pengamanan Pemilu Operasi Mantap Brata di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu (14/2/2024).

Meskipun demikian, ia berharap elemen-elemen masyarakat yang tidak puas dengan hasil Pemilu 2024 mengarahkan ketidakpuasan melalui jalur resmi, yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu), dan Mahkamah Konstitusi (MK).

Baca Juga: Quick Count Litbang Kompas Data Masuk 50%: Anies 22,82%, Prabowo 59,88%, Ganjar 17,3%

Jenderal Listyo Sigit menekankan bahwa polisi siap melakukan pengamanan jika aksi demonstrasi terkait hasil Pemilu 2024 digelar. Ia menyebut masyarakat yang protes dan melanggar aturan akan ditindak.

"Kita mengantisipasi potensi yang kemudian melakukannya dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan aturan, TNI-Polri akan mengamankan masyarakat sehingga hal-hal yang akan terjadi pengalaman 2019 kita minimalisir di tahun 2024 ini," kata jenderal polisi bintang empat tersebut dikutip dari Kompas.com.

Pemungutan suara untuk pemilihan presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi/Kabupaten/Kota, dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah selesai per pukul 13.00 di tiga zona waktu Indonesia.

Berdasarkan hitung cepat atau quick count Litbang Kompas per Rabu (14/2) pukul 15.32 WIB dengan jumlah suara yang sudah masuk 50 persen, paslon nomor urut 2 Prabowo-Gibran unggul dengan 59,88 persen, disusul paslon 1 Anies-Muhaimin 22,82 persen dan Ganjar-Mahfud 17,3 persen.

Litbang Kompas sendiri melakukan quick count di 2.000 Tempat Pemungutan Suara (TPS) sampel di seluruh Indonesia. Sampel ini diambil dengan mempertimbangkan target toleransi kesalahan (margin of error), kemampuan sumber daya yang ada, dan biaya.

Sebanyak 2.000 TPS ini dipilih secara acak dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam negeri. Total populasi 203.056.748 orang pemilih dalam negeri yang memilih di 820.161 TPS di seluruh wilayah Indonesia.

Penulis : Ikhsan Abdul Hakim Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV, Kompas.com


TERBARU