> >

P2G Sebut Kasus Bullying di Binus Serpong Sudah Jadi Tradisi, Dinormalisasi, dan Jadi Habituasi

Peristiwa | 20 Februari 2024, 12:13 WIB
Kelompok Geng Tai di Binus International School Serpong yang diduga melakukan perundungan. (Sumber: Tribunnews)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim menyebut bahwa kasus bullying atau perundungan di Binus International School Serpong sudah terstruktur dan menjadi tradisi.

Hal ini berkaitan dengan utas akun X @BosPurwa yang mengatakan bahwa subkultur bernama “Geng Tai” sebagai pihak yang diduga melakukan perundungan, sudah diteruskan oleh sembilan generasi.

“Biasanya ini pola terstruktur. Kalau sudah berlangsung sembilan generasi atau turun-temurun, (perundungan) sudah jadi tradisi, dinormalisasi sehingga jadi habituasi (pembiasaan),” ucap Satriawan, Senin (19/2/2024).

Baca Juga: Kasus Bullying di Binus Serpong, Puskapdik Dorong Aktivasi Satgas Pencegahan Kekerasan Sekolah

Menilik pola yang terjadi, Satriawan menyebut bahwa jika kasus ini tidak ditangani dengan menyeluruh, maka akan timbul korban lain dari Geng Tai.

Di sisi lain, kasus perundungan Geng Tai ini juga dapat menguak kasus yang lebih besar yang masih berkaitan dengan perundungan.

Untuk itu, Satriawan mendorong dilakukannya investigasi dari pihak sekolah dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Dinas Pendidikan setempat, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), dan tim independen.

Ia juga mengusulkan adanya hotline pengaduan aktif yang memberikan ruang bagi para korban untuk melapor.

Pembentukan Tim Pencegahan dan Penanganan Kekerasan (TPPK) sesuai amanat Peraturan Menteri Nomor 46 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Lingkungan Satuan Pendidikan juga perlu segera dilakukan.

“Selain harus segera buat TPPK, sekolah hendaknya segera sosialisasikan hotline pengaduan yang aktif,” tegasnya.

Penulis : Fiqih Rahmawati Editor : Vyara-Lestari

Sumber : Kompas.com


TERBARU