BMKG Imbau Masyarakat Indonesia Waspadai Cuaca Ekstrem Jelang Musim Pancaroba
Peristiwa | 25 Februari 2024, 20:09 WIBApabila kondisi atmosfer menjadi tidak stabil, potensi terbentuknya awan konvektif, seperti awan Cumulonimbus (CB), akan meningkat.
"Awan CB inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es. Bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas," katanya dikutip dari Antara.
Dia juga menegaskan, curah hujan lebat adalah salah satu pemicu utama bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor.
Karenanya, masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rentan terhadap longsor diminta untuk tetap waspada dan berhati-hati.
Di sisi lain, Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto menyebutkan, beberapa fenomena atmosfer yang masih signifikan dan dapat menyebabkan peningkatan curah hujan dengan kilat/angin kencang di wilayah Indonesia.
Fenomena tersebut mencakup aktivitas Monsun Asia yang masih dominan, aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) di kuadran 3 (Samudra Hindia bagian timur) yang diprediksi akan mencapai wilayah Pesisir Barat Indonesia dalam beberapa pekan mendatang.
Termasuk aktivitas gelombang atmosfer di sekitar Indonesia bagian selatan, tengah, dan timur.
Baca Juga: BMKG Prediksi Awal Puasa Ramadan 2024 Berbeda antara Pemerintah dan Muhammadiyah
Penulis : Kiki Luqman Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV, Antara