> >

Rektor Nonaktif Univ Pancasila Sebut Keluarganya Sedih: Mereka Malu Ayahnya Diperlakukan seperti Ini

Hukum | 1 Maret 2024, 16:54 WIB
Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Edie Toet Hendratno (ETH) saat tiba di Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan soal dugaan pelecehan seksual, Kamis (29/2/2024). (Sumber: KOMPAS.com/ZINTAN PRIHATINI.)

Terlebih, kasus yang menjeratnya ini bergulir di tengah pemilihan rektor Universitas Pancasila baru yang akan segera digelar dalam waktu dekat.

Karena itu, Edie menilai kasus yang menjeratnya saat ini ada kaitannya dengan pemilihan Rektor Universitas Pancasila yang baru.

“Memang saya cari-cari apa motif mereka sebetulnya. Tapi dugaan saya ini karena bertepatan dengan pemilihan rektor di Universitas Pancasila. Mereka pengin jadi rektor,” ucap Edie.

Edie pun mengaku sangat menderita karena adanya isu pelecehan seksual ini. Apalagi, ia dituduh telah melakukan pelecehan saat usianya tak lagi muda.

“Yang paling menyedihkan adalah di saat usia saya yang sudah tidak muda, pengalaman ini muncul,” tutur Edie.

Baca Juga: Penuhi Panggilan Polisi, Rektor Nonaktif Universitas Pancasila Bantah Lakukan Pelecehan Seksual

“Dan itu sungguh suatu penderitaan yang tidak bisa terbayangkan. Saya menderita karena tuduhan yang tidak mendasar.”

Seperti diketahui, Rektor nonaktif Universitas Pancasila, ETH, dituduh melakukan pelecehan terhadap dua staf kampus, RZ dan DF.

Dugaan pelecehan seksual yang dialami RZ terjadi setahun lalu, yaitu pada Februari 2023. Pada bulan yang sama saat RZ dimutasi ke pascasarjana Universitas Pancasila.

Sementara, dugaan pelecehan seksual yang dialami DF terjadi sekitar Desember 2023. Kala itu, DF mengundurkan diri dari kampus lantaran ketakutan usai dilecehkan oleh sang rektor.

Kuasa hukum korban, Amanda Manthovani, menjelaskan bahwa kasus setahun lalu baru dilaporkan lantaran korban merasa ketakutan.

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU