Waspada Cuaca Ekstrem saat Musim Pancaroba, Menteri Basuki Minta Semua Balai Siaga di Daerah
Peristiwa | 12 Maret 2024, 11:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menginstruksikan seluruh balai Kementerian PUPR di wilayah Indonesia untuk siaga menghadapi musim pancaroba.
Musim pancaroba adalah musim peralihan yang akan berlangsung pada Maret-April 2024 dari musim hujan ke musim kemarau.
"Saya kira semua balai kami di seluruh Indonesia tidak boleh ada yang ke Jakarta, kecuali atas seizin Menteri PUPR. Karena kita semua siap siaga untuk menghadapi musim pancaroba," kata Basuki di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (12/3/2024).
"Saya kira semua wilayah di Indonesia menjadi prioritas saya, berkoordinasi dengan BMKG. BMKG selalu memberikan warning-warning (peringatan-peringatan)," tambahnya.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sebelumnya sudah mengimbau masyarakat untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba yang diprakirakan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Selasa 12 Maret, Waspada Hujan Lebat Disertai Petir di Sejumlah Daerah Ini
Selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem.
Seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan, berdasarkan analisa dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG, didapati saat ini puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan Indonesia.
Sehingga wilayah tersebut akan mulai memasuki peralihan musim pada bulan Maret hingga April.
"Salah satu ciri masa peralihan musim adalah pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari," ujarnya.
Baca Juga: Beda Angin Puting Beliung dan Tornado, Mulai dari Kecepatan hingga Tanda Kemunculan - INFOGRAFIS
Hal itu disebabkan karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi (pengangkatan massa udara) dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.
Ia melanjutkan, karakteristik hujan pada musim pancaroba cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Apabila kondisi atmosfer menjadi labil/tidak stabil maka potensi pembentukan awan konvektif, seperti awan Cumulonimbus (CB), akan meningkat.
Sebelumnya, BMKG juga memprediksi ada potensi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang disertai kilat/angin kencang di sebagian wilayah Indonesia pada periode 8-14 Maret 2024, yaitu:
- Sumatra Selatan
- Bengkulu
- Lampung
- Banten
- Jawa Barat
- DKI Jakarta
- Jawa Tengah
- DI Yogyakarta
- Jawa Timur
- Bali
- Nusa Tenggara Barat
- Nusa Tenggara Timur
- Kalimantan Barat
- Kalimantan Tengah
- Sulawesi Selatan
- Sulawesi Tenggara
- Maluku
- Papua
Baca Juga: Mulai Hari Ini, PNS Masuk Kerja Jam 08.00 Selama Bulan Ramadan
"BMKG akan terus memantau kondisi cuaca dan perubahannya berdasarkan data dan analisas terkini selama 24/7," demikian tulis BMKG.
Untuk itu, masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan melakukan langkah-langkah antisipatif terhadap peningkatan curah hujan yang berpotensi terjadi dalam seminggu kedepan.
Masyarakat bisa memperbarui informasi prakiraan dan peringatan dini cuaca dari BMKG melalui:
- Aplikasi iOS dan android "Info BMKG";
- Website BMKG https://www.bmkg.go.id, untuk prakiraan cuaca hingga level kecamatan;
- Akun media sosial @infobmkg;
- Call center 196 BMKG;
- atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Penulis : Dina Karina Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Antara