> >

Ketika Bayi-Bayi Telantar Membuat Pak Harto Prihatin, Menko Kesra: Beranak Jangan Dianggap Enteng

Humaniora | 16 Maret 2024, 07:10 WIB
Menko Kesra di era Orde Baru, H. Alamsyah Ratu Perwiranegara. (Sumber: Tribunnews.com)

Menurut dia, orang tua kurang mengontrol putra dan putri mereka. Akibatnya, terjadi hubungan intim di luar pernikahan sampai melahirkan bayi yang tidak diinginkan.

Alamsyah mengatakan Presiden Soeharto sangat prihatin mendengar laporan itu.

"Beranak itu jangan dianggap enteng," ujarnya kata Alamsyah mengutip kata-kata Pak Harto.

Ia mengatakan, untuk tahap awal, pemerintah akan ikut mengurusi bayi-bayi malang itu. Tetapi, kata dia, untuk jangka panjang, hal itu tidak boleh dibiasakan.

Sebab, kalau selalu ditampung pemerintah, imbuhnya, mereka yang tak bertanggung jawab akan semakin menjadi-jadi. Karena merasa bayi mereka yang akan lahir, akan ditampung pemerintah.

Karena itu, kata Alamsyah, Presiden Soeharto meminta kesadaran masyarakat luas untuk ikut menanggulangi masalah ini atau paling tidak, menguranginya.

Baca Juga: 6 Bayi Palestina di Gaza Tewas Kelaparan, Badan Internasional Diminta Segera Lakukan Intervensi

”Dengan gotong royong, mengambil anak itu sebagai anak angkat. Atau menjadi bapak angkatnya secara tidak langsung, dengan memberikan bantuan uang tiap bulan atau uang santunan,” kata Alamsyah.

Menurut dia, imbauan itu sangat penting, mengingat manusia­-manusia kecil yang masih lemah itu tidak berdosa bahkan sangat suci. Yang berdosa, orang tua mereka. 

 

Penulis : Iman Firdaus Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU